Pelaku Penipuan Bermodus Investasi Dolar Murah sudah Ditangkap, Ini Tampangnya, Anda Kenal?

Rabu, 05 Januari 2022 – 08:30 WIB
Firman, pelaku penipuan investasi dolar murah senilai Rp 9,9 miliar sudah diamankan Polres Tanjungpinang, Polda Kepri. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Tanjungpinang

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku penipuan bermodus investasi dolar murah dengan total kerugian senilai Rp 9,9 miliar di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Pelaku bernama Firman tersebut diamankan di rumahnya, Jalan Pasar Baru, Tanjungpinang, Minggu (2/1).

BACA JUGA: Detik-Detik Irsyad Disiram Air Keras oleh Suruhan Istri, Motifnya Bikin Kepala Bergeleng

"Pelaku sudah ditetapkan jadi tersangka dan dilakukan penahanan untuk proses hukum lebih lanjut," kata Kasat Reskrim AKP Awal Syakban di Tanjungpinang, Selasa (4/1/2022).

Awal menjelaskan kasus ini bermula pada bulan September 2020, tersangka Firman menawarkan investasi dolar Singapura (SGD) murah kepada korban Tony Hartono dengan selisih 150 sampai 200 poin dari kurs yang berlaku saat itu.

BACA JUGA: Reaksi Kelompok Milenial Atas Penahanan Habib Bahar

Setelahnya, Tony langsung tertarik dan mentransfer uang dalam bentuk rupiah ke Firman untuk membeli SGD tersebut.

"Setelah berlangsung beberapa kali belanja SGD harian, tiba-tiba tersangka mengatakan untuk dapat membeli SGD harian, korban harus mentransfer uang persediaan. Uang persediaan hanya sebagai deposit saja dan untuk membeli SGD berikutnya, korban tetap mengirim uang harian," ungkapnya.

BACA JUGA: Info Terbaru Kasus Penipuan Anak Nia Daniaty, Olivia Nathania

Selanjutnya, kata Awal, sejak 21 Oktober 2020 hingga 21 Mei 2021, korban rutin mentransfer dana persediaan untuk membeli SGD harian ke tersangka.

Dalam kurun waktu tersebut, tersangka selalu mengupdate posisi terakhir dana persediaan serta rincian belanja harian yang dilakukan korban.

"Terakhir sekali tepatnya tanggal 12 September 2021, informasi dana persediaan disampaikan dalam bentuk cetak print kalkulator oleh Firman kepada Tony, yakni berisi rincian transaksi harian sejak tanggal 1 hingga 10 September 2021 untuk membeli SGD dan total uang persediaan Rp 9,9 miliar," ujarnya.

Lebih lanjut Awal menyampaikan korban bermaksud menarik dana persediaan tersebut, tetapi tersangka menjanjikan akan mengeluarkan uang persediaan secara bertahap per hari Rp 400 juta sampai Rp 500 juta.

Namun, pelaku tidak kunjung mencairkan dana dimaksud. Kemudian, tersangka mengakui bahwa sejak Februari 2021 uang persediaan itu sudah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya tanpa izin dari korban.

Tony yang merasa tertipu, akhirnya melaporkan perbuatan Firman ke aparat Polres Tanjungpinang.

Baca Juga: Habib Bahar Ditahan, Kombes Arief Rachman Beri Penjelasan Begini

"Pelaku dijerat dengan pasal 372 juncto pasal 378 KUHP,” demikian Kasat Reskrim.(antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler