Pelaku Penyekapan Disetrum, Lalu Ditembak Sampai Mati

Rabu, 05 April 2017 – 16:17 WIB
DITEMBAK MATI: Jenazah Hulah langsung dibawa menuju kamar mayat RSUD Tarakan. FOTO: HENDI SURYADI/RADAR TARAKAN/JPNN

jpnn.com, TARAKAN - Usaha petugas kepolisian dan personel TNI membebaskan sandera yang disekap Hulah di RT 1, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kalimantan Utara, Selasa (4/4) berlangsung dramatis.

Wakapolres Tarakan Kompol Riski Fara Shandi memimpin langsung usaha pembebasan itu.

BACA JUGA: Bisikan Gaib Berujung Tragedi, Sangat Mengerikan

Hulah yang sempat membangkang akhirnya ditembak oleh petugas.

“Saat tiba di lokasi, korban sudah bersimbah darah. Petugas langsung membawa ke rumah sakit terdekat yaitu Rumah Sakit Pertamedika,” ungkap Riski kepada Radar Tarakan, Selasa (4/4).

BACA JUGA: Penyekapan Sangat Sadis, Supersadis....

Dia menambahkan, saat tiba di lokasi, petugas langsung mencari tahu keberadaan Hulah.

Setelah ditelusuri, pelaku berada di rumah kontrakan. Di dalam rumah kontrakan itu ada Fajri (4) dan Aisyah (2).

BACA JUGA: Bacok Polisi, Ditembak Kakinya Terjun ke Sungai

Fajri dan Aisyah adalah anak Ernawati yang tak lain adik ipar Hulah.

Nasib Ernawati tak mujur. Dia ditikam Hulah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

“Pelaku mengunci kamar dan menyandera dua keponakannya dengan sebilah parang. Hulah juga mengancam akan menusukkan parang tersebut ke tubuh kedua balita tersebut bila ada yang mencoba mendekat,” ucapnya.

Mengetahui hal itu, pihak kepolisian dibantu TNI berusaha melakukan negosiasi. “Kami kirimkan negosiator dari kepolisian dan TNI pada pukul 13:30 Wita,” ucap Riski.

Riski mengungkapkan, petugas melakukan tiga tahapan sebelum melumpuhkan pelaku.

Dia memastikan, tahapan-tahapan tersebut sudah sesuai tandard operational procedure (SOP).

“Sebenarnya kami berharap pelaku bisa diajak negosiasi. Namun, hingga tiga tahapan telah dilalui, tidak ada iktikad baik dari dia. Terpaksa kami melakukan tahapan terakhir dengan melumpuhkan pelaku,” ujarnya.

Sebelum dilumpuhkan, Hulah sempat mengunci pintu kamar.

Pihak negosiator membutuhkan waktu dua jam untuk membujuk Hulah agar mau membuka pintu kamar.

“Ketika berhasil dibujuk, kami melihat pelaku membawa sebilah parang yang sudah dilingkarkan ke salah seorang anak korban, sementara satu anak korban lainnya berada di sudut kamar,” tuturnya.

Untuk menjaga keselamatan anak korban, petugas mengambil langkah berani dengan melumpuhkan pelaku.

“Kami sudah memberikan tembakan peringatan dua kali ke atas agar dia (Hulah) menyerah. Namun, Hulah malah berani dan bersiap-siap untuk menikam anak korban,” tuturnya.

Melihat tindakan itu, dua orang dari kepolisian dan TNI berusaha menghalangi aksi tersangka.

Caranya dengan mendorong pelaku. Sedangkan salah seorang anggota TNI berusaha menahan parang agar tidak mengenai anak korban.

“Anggota saya mendorongnya ke dinding dan satu anggota TNI menahan tangan yang memegang sebilah parang agar tidak mengenai anak korban. Ketika terjadi pergumulan tersebut salah seorang anggota kami sempat menyetrumnya namun tidak mempan, sehingga diambillah langkah terakhir untuk melumpuhkan pelaku dengan ditembak di bagian dada dan kaki,” ucap Riski. (jnr/nri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Peluru Tembus Dada, Dayat Tewas Seketika


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler