jpnn.com, JAKARTA - Nama ormas Muhammadiyah dicatut untuk menyebar hoaks tentang pelaku penyerangan terhadap jemaat Gereja St Lidwina, Bedog, Sleman, Jogjakarta.
Kabar palsu menyebut, pelaku penyerangan adalah jemaat gereja itu sendiri yang bermasalah dengan pastornya.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Kemenkominfo dan BSSN Lebih Galak Awasi Hoaks
Hoaks itu menyebar ke media sosial lewat gambar screenshot perbincangan di WhatsApp. Pembuat hoaks mengatakan mendapat informasi dari PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Gamping, Sleman, bahwa pelaku penyerangan merupakan jemaat Gereja Santa Lidwina. ’’Jamaah sendiri yang memiliki masalah dengan pastornya,’’ tulis si pembuat hoaks.
Untuk lebih menguatkan informasi palsu itu, pembuat hoaks mengatakan bahwa pengurus PCM Gamping bertetangga dengan para pastor.
BACA JUGA: Penyerangan Ulama dan Tempat Ibadah Harus Usut Tuntas
’’Sebab, di Gamping ada gereja dan perumahan pastornya. Info dari Kang Iman Sumarlan, PCM Gamping,’’ tulis pesan tersebut.
Pesan itu tentu rentan menimbulkan konflik SARA. Sebab, polisi telah memastikan bahwa pelaku yang bernama Suliono merupakan penganut paham radikal dan pro kekerasan.
BACA JUGA: Bu Mega Itu Hajah, Tak Mungkin Minta Pemerintah Larang Azan
Pelaku asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu pernah terdeteksi mengikuti kegiatan radikal di Poso (Sulawesi Tengah) dan Magelang.
PCM Gamping langsung membuat surat klarifikasi atas pesan yang beredar itu. Dalam surat bernomor 03/IV.0/A/2018 tersebut, ditegaskan bahwa PCM Gamping tidak tahu-menahu dengan screenshot percakapan WhatsApp yang mencatut nama lembaganya.
Nama Iman Suparlan yang disebut dalam pesan itu juga bukan pimpinan maupun anggota PCM Gamping. Surat tersebut ditandatangani Ketua PCM Gamping Samino Sintawibawa dan Sekretaris PCM Muhaimin.
Jawa Pos juga berusaha meminta konfirmasi kepada Muhaimin terkait kebenaran surat tersebut melalui sambungan telepon. ’’Ya, surat itu memang kami yang membuat klarifikasi,’’ ujar Muhaimin.
Dari penelusuran Jawa Pos, akun media sosial yang intens menggoreng tragedi Gereja Santa Lidwina sebagai bahan hoax adalah akun Instagram Tayyocan (instagram.com/tayyocan).
Selain menyebarkan kabar hoaks dari PCM Gamping, akun tersebut menyiarkan informasi palsu bahwa pelaku merupakan kader Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj.
Bukan hanya itu, akun tersebut juga berupaya membangun opini bahwa Kapolri Tito Karnavian tebang pilih dalam menangani perkara penganiayaan. (gun/c4/fat)
FAKTA
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gamping, Sleman, telah mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak ada sangkut paut dengan penyebaran kabar palsu tentang identitas pelaku penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Suliono, Penyerang Jemaat Gereja St Lidwina
Redaktur & Reporter : Soetomo