jpnn.com, JAKARTA - Jumlah pendaftar uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter (UKMPPD) gelombang dua 2017 lumayan banyak.
Data Panitia Nasional UKMPPD menyebutkan, jumlah pelamar mencapai 5.727 orang calon dokter.
BACA JUGA: Parah! Dokter dan Perawat Mogok Kerja Gara-gara...
Jumlah ini meningkat dibanding tahap pertama 2017 yang tercatat ada 4.757 orang pelamar.
Direktur Penjaminan Mutu Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Aris Junaidi mengatakan, ada beberapa penyebab sehingga jumlah pendaftar UKMPPD gelombang dua tahun ini meningkat.
BACA JUGA: Kuliah Kedokteran Maksimal Rp 25 Juta per Semester
Diantaranya adalah banyaknya jumlah pelamar reguler. ’’Pelamar reguler itu adalah calon dokter yang benar-benar baru. Bukan yang pernah ujian, tidak lulus, lalu ujian lagi,’’ jelasnya, seperti diberitakan Jawa Pos.
Guru besar UGM itu mengatakan untuk gelombang kedua ini proporsi pelamar baru dan yang ujian ulang sekitar 70:30.
BACA JUGA: Aduhaiiii... Dokter Bakal Digaji Rp 60 Juta Sebulan
Dia menjelaskan ujian akan dilaksanakan dalam dua sesi. Yakni ujian tulis berbasis komputer (computer based test/CBT) yang dilaksanakn 13 Mei nanti.
Kemudian disusul ujian praktik atau objective structure clinical examination (OSCE) pada 20 Mei.
Menurutnya jenis ujian tulis kerap menjadi ’’pengganjal’’ untuk bisa segera jadi dokter. Dia menjelaskan dari pengalaman ujian sebelumnya, kasus peserta tidak lulus justru terjadi di ujian tulis.
Sementara untuk ujian praktik malah banyak yang lulus. Aries mengatakan tingkat kelulusan untuk peserta yang baru pertama ikut UKMPPD bisa mencapai 70 persen. Sementara untuk peserta yang pernah ujian tetapi tidak lulus, banyak yang tidak lulus kembali.
Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Ari Fahrial Syam mengatakan UKMPPD akan diikuti terus sampai lulus. Sebab calon dokter baru bisa dilantik sebagai profesi dokter setelah lulus UKMPPD.
Namun setelah lulus UKMPPD seorang dokter belum bisa berpraktik. ’’Mereka harus ikut program internship atau magang dahulu. Baru setelah ikut internship selama satu tahun, bisa berpraktik sebagai dokter,’’ jelasnya.
Ari yang juga penguji UKMPPD mengatakan, ada pihak yang berharap ujian ini dihentikan. Namun baginya UKMPPD tetap harus dilakukan untuk menjaga mutu dokter di Indonesia.
Ujian ini cukup efektif untuk menjaga mutu karena saat ini akreditasi fakultas kedokteran di Indonesia sangat beragam.
Kepada panitia UKMPPD dia berharap terus bisa menjaga mutu. Supaya calon dokter yang dinyatakan lulus, benar-benar memenuhi kompetensi sebagai seorang dokter.
’’Bukan dokter karbitan. Yang lulus karena telah ikut program bimbingan intensif,’’ jelasnya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Usut Transfer Rp 800 Miliar ke Sejumlah Dokter
Redaktur & Reporter : Soetomo