jpnn.com, PEKANBARU - Sebanyak 16 warga Pekanbaru divonis bersalah dan kena denda setelah terbukti melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlangsung di ibu kota Provinsi Riau.
Vonis itu dijatuhkan setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru menggelar sidang virtual, Rabu (29/4).
BACA JUGA: 17 Daerah di Jawa Barat Sepakat Mengajukan PSBB Tingkat Provinsi
Para pelanggar PSBB itu terbukti melawan petugas. Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, 16 warga terdiri dari 15 remaja putra dan putri, serta seorang pria paruh baya.
Dari hasil persidangan perdana kasus pelanggaran PSBB itu, Ketua Majelis Hakim Setiono menjatuhkan hukuman beragam kepada para terdakwa.
BACA JUGA: Anak Buah Anies Baswedan Sikat 101 Perusahaan Pelanggar PSBB
Mulai dari denda sebesar Rp 700 ribu subsider satu bulan kurungan hingga Rp 3 juta subsider dua bulan kurungan.
Proses penegakan hukum ini adalah upaya terakhir dalam penegakan PSBB setelah upaya lain yang sudah dilakukan, tetapi masyarakat tetap membandel dengan sengaja melanggar peraturan.
BACA JUGA: Pemerintah Kabulkan Kota Pekanbaru Terapkan PSBB
"Agar proses penegakan hukum ini menjadi perhatian semua agar berlaku tertib sesuai anjuran pemerintah," ucap Sunarto.
Terdakwa pertama yang disidangkan dalam perkara ini adalah Rubahri Purba (65). Terdakwa merupakan pemilik warung internet di kawasan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Rubahri diamankan polisi saat pada pekan lalu setelah warnetnya masih tetap beroperasi meski dilarang oleh pemerintah.
Dia digelandang untuk menjalani proses hukum hingga akhirnya divonis bersalah oleh hakim.
Dalam vonis itu, Purba diberi pilihan antara membayar denda Rp 750 ribu atau kurungan satu bulan penjara. Namun, Purba tampaknya memilih untuk membayar denda.
Sementara 15 orang lainnya terdiri dari tujuh remaja putri dan delapan remaja laki-laki ditangkap di sebuah pusat karaoke di Pekanbaru, medio April 2020 lalu.
Mereka kedapatan berpesta minuman keras saat merayakan ulang tahun salah satu rekan mereka.
Hingga akhirnya mereka ditangkap dan juga divonis bersalah dengan pidana denda mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 3 juta. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek