jpnn.com, JAKARTA - Ratusan mahasiswa yang mengaku Forum Aktivis Mahasiswa Indonesia Bersatu (FAMI Bersatu) mendeklarasikan dukungan atas pengesahan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh DPR RI.
Koordinator aksi, Arif Al Bantani dalam orasi di depan gedung KPK mengatakan, pihaknya mendukung pimpinan KPK terpilih. “Kami juga meminta agar pelantikan pimpinan KPK terpilih dipercepat. Kami mendesak untuk membubarkan wadah pegawai KPK yang penuh kepentingan,” kata Arif, Rabu (18/9).
BACA JUGA: Revisi UU KPK Gol, Wiranto Minta Jokowi Tak Dicap Ingkar Janji
Arif mengatakan, mahasiswa memberikan dukungan kepada KPK agar menegakkan hukum di Indonesia, terkait pemisahan antara hukum dan politik. Menurutnya, institusi KPK sebagai lembaga ekstra ordinary crime mempunya peranan penting dana tindak pidana korupsi sesuai dengan UU KPK. Akan tetapi ketika KPK sudah masuk ke dalam ranah politik, maka sudah jelas KPK akan sulit berbicara soal penegakan hukum yang adil.
“Seperti yang terjadi sebelum terpilihnya pimpinan KPK yang baru. Banyak persoalan yang menimpa KPK sehingga hal ini tidak bisa kami diamkan,” ujar Arif.
BACA JUGA: Pengumuman KPK Jangan Sampai Jadi Justifikasi Menpora Bersalah, Buktikan di Pengadilan
Diungkap Arief, selama ini KPK terbukti menjadi alat kepentingan politik sekelompok orang yang mengatasnamakan Wadah Pegawai (WP) KPK, dan harus dibubarkan secara menyeluruh sampai ke akar-akarnya.
Aksi Forum Aktivis Mahasiswa Indonesia (FAMI) Bersatu di depan gedung KPK, Rabu (18/9).
BACA JUGA: Pengesahan Revisi UU KPK Ugal-ugalan, Kacau
“Revisi UU KPK ini dilakukan dan diperbarui demi pembaruan supermasi penegakan hukum di Indonesia, agar pencegahan dan penindakan dapat dilaksanakan secara terpadu,” tuturnya.
Menurut Arif, setelah terpilihnya pimpinan KPK yang baru periode 2019-2023, maka sudah saatnya KPK bangkit dan segera menjalankan tugas dan fungsinya. "Dapat diyakinkan bahwa optimalisasi kinerja KPK akan lebih nyata di bawah kepemimpinan Irjen Pol. Firli Bahuri,” pungkasnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh