Pelarian asal Malaysia Sirul Azhar Umar yang saat ini ditahan di detensi imigrasi di Sydney tampaknya ingin bertahan di Australia karena jika diekstradisi ke negaranya ia akan menjalani hukuman mati.
Pengacara Sirul telah tiba di Sydney, setelah bekas pengawal Perdana Menteri Malaysia itu ditangkap di Brisbane pekan lalu.
BACA JUGA: Polisi Australia Lanjutkan Pencarian Warga Indonesia Novy Chardon
Penangkapan Sirul di Australia dilakukan setelah pihak berwajib menerima pemberitahuan dari interpol, bahwa pria ini dikehendaki di Malaysia setelah keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap menjatuhkan hukuman gantung.
Sirul terbukti melakukan pembunuhan terhadap Altantuya Shaariibuu, interpreter dan model asal Mongolia.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tak Akan Melunak untuk Andrew Chan dan Sukumaran
Kasus ini memicu kerumitan diplomatik karena meskipun nantinya ada permintaan ekstradisi dari Malaysia, kemungkinan besar Australia akan menolak. Pasalnya, Australia tidak mengekstradisi seseorang yang teracam hukuman mati di negara lain.
Pengacara Sirul dikabarkan sedang mencari pengacara lokal di Australia untuk mendampingi kliennya dari upaya ekstradisi ke Malaysia.
BACA JUGA: Produksi Menurun, Harga Daging Sapi di Australia Merangkak Naik
Kasus ini bermula di tahun 2006, saat Altantuya Shaariibuu ditembak di suatu lokasi di luar Kuala Lumpur. Belakangan jasadnya diledakkan dengan bahan peledak militer.
Dilaporkan bahwa Altantuya semasa hidupnya pernah hadir dalam suatu negosiasi kontrak militer dan mengetahui kasus suap yang melibatkan pejabat tinggi Malaysia.
Sirul dan Azilah Hadri, keduanya merupakan anggota elit kepolisian yang bertugas mengawal perdana menteri, belakangan terbukti bersalah dalam kasus ini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Asia 2015 : Australia Melaju ke Final Usai Tundukan Uni Emirat Arab 2-0