jpnn.com, PALEMBANG - Asisten Pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan meminta pemainnya agar lebih fokus dan tenang saat mengeksekusi sebuah peluang.
Pasalnya,, banyak peluang yang sudah di depan mata melayang dan terbuang sia-sia akibat buru-buru ingin mencetak gol.
BACA JUGA: Penyerang PSM Makassar Dinilai Layak Masuk Timnas
Situasi ini yang terekam saat Sriwijaya FC tidak mampu membalas tiga gol Persela Lamongan ke gawang yang dijaga Teja Paku Alam di Stadion Surajaya, Lamongan, 2 November lalu.
"Yang dibutuhkan pemain depan hanya ketenangan. Jika mereka tenang, akurasi pun terjaga sehingga berimbas pada permainan yang lebih baik," ungkap Hartono Ruslan, seperti dilansir sumeks.co.id (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: PSM Hanya Butuh 13 Poin Lagi untuk Juara Liga 1 2018
Arsitek asal Solo ini menjelaskan, saat melawan Persela sedikitnya empat peluang emas tercipta. Peluang itu milik Rizsky Dwi Ramadhan dan Manuchehr Jalilov. Akibat kehilangan ketenangan dalam eksekusi peluang, pola di depan gawang pun sulit dikonversi menjadi gol.
Diakui Hartono, ketidaktenangan pemain depan ini dipicu oleh besarnya motivasi saat masuk lapangan. Mereka menggebu-gebu ingin segera mencetak gol untuk bayar ekspektasi pecinta Sriwijaya FC dan kepercayaan pelatih.
BACA JUGA: Pesan Pelatih Persib untuk Pemain Jelang Liga 1 2018 Selesai
Apalagi, manajemen juga sudah tampak total menyokong perjuangan pemain dengan membentuk berbagai tim. Salah satunya tim SAR dan sikap mengayomi dari pokok klub. Harapannya, tentu Sriwijaya FC terhindar dari tsunami degradasi.
"Bersemangatnya manajemen semakin memacu pemain untuk segera mencetak gol dan menang. Benturan juga menjadi sering terjadi. Situasi ini disadari atau nggak, malah membuat pemain buru-buru dan tidak tenang dalam situasi tertentu. Di sisa pertandingan ini, pemain harus lebih tenang dan pintar baca situasi agar mudah manfaatkan setiap peluang," jelasnya. (kmd/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bungkam PS Tira, Barito Putera Naik Empat Strip di Klasemen
Redaktur & Reporter : Budi