jpnn.com, ASAHAN - Dalam rangka memberdayakan penyandang disabilitas untuk memiliki kesetaraan, sukarelawan Ganjar Milenial Center (GMC) Sumatera Utara menggelar pelatihan menjahit.
Kegiatan tersebut digelar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bina Putri, Kelurahan Kisaran Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan pada Minggu (17/9).
BACA JUGA: Jadikan Pemberantasan Korupsi sebagai Prioritas, Ganjar Yakin APBN 2029 Tembus Rp 6.400 Triliun
Lina, salah satu orang tua yang anaknya mengikuti pelatihan menjahit penyandang disabilitas itu menyampaikan terima kasih kepada Ganjar Milenial Center. Dia juga terharu saat mendampingi anaknya mengikuti pelatihan.
Pasalnya, anaknya yang bernama Dian Alfaridho mengalami disabilitas sensorik tuna rungu itu akhirnya ingin berkegiatan untuk menggali potensinya setelah ada pelatihan menjahit dari sukarelawan Ganjar.
BACA JUGA: Ini Alasan Ganjar Pranowo Ingin Naikkan Gaji Guru
"Saya sangat senang karena di sini kan juga anak kita membutuhkan pelatihan seperti keterampilan ya. Jadi saya senang dan berterima kasih sudah diadakan kegiatan ini," ujar Lina dalam siaran persnya.
Lina menuturkan kegiatan yang sangat positif dari para pendukung Ganjar Pranowo itu juga dapat mendorong para penyandang disabilitas untuk diperhatikan dan dipedulikan nasibnya.
BACA JUGA: Gemas soal Program Satu Data, Ganjar Punya Solusinya, Alumni Perguruan Tinggi Terpesona
Menurut Lina, selama ini nasib penyandang disabilitas seperti anaknya masih kurang sehingga perlu diperbanyak kegiatan-kegiatan seperti yang diadakan sukarelawan Ganjar Milenial Center agar penyandang disabilitas bisa mendapatkan hak dan kesetaraan.
"Kami berharap ada kegiatan-kegiatan yang bisa membuat anak-anak disabilitas ini maju, membuat anak-anak ini bisa memiliki keahlian di bidang apa, masing-masing anak harus punya skill, jadi kami berharap juga bukan hanya menjahit," ujar Lina.
Pada kesempatan itu, Lina juga sangat mendukung penuh tujuan Ganjar Milenial Center memberdayakan penyandang disabilitas untuk menghasilkan dan memiliki produk UMKM dari jahitan tangan anak-anak penyandang disabilitas.
Dia optimistis anaknya bisa lebih semangat dalam mendalami keterampilannya untuk menghasilkan karya-karya yang akan menjadi produk UMKM dari Kabupaten Asahan.
"Kalau seperti itu ya lebih bagus. Itu membuat kami juga tambah semangat untuk membawa anak itu ke sini untuk berlatih lebih gigih, ya senang lah pastinya. Kalau bisa seperti menjahit ini ya terus saja berlanjut sampai anak ini mahir bisa menjahit baju lah minimal ya," ungkap Lina.
Sementara Syafrizal Ritonga selaku Koordinator Ganjar Milenial Center Wilayah Kabupaten Asahan, menyebutkan kegiatan pelatihan akan dilakukan berkelanjutan.
Hal itu untuk memastikan agar para penyandang disabilitas bisa mendapatkan perhatian lebih dan memiliki keterampilan yang mumpuni sehingga mereka mendapatkan kesetaraan terkait kesempatan dalam berkreasi.
"Sekarang memang untuk penyandang disabilitas ini fokus karena memang kegiatannya tidak hanya hari ini. Insyaallah di dua bulan berikutnya kami akan membuat kegiatan yang lebih besar lagi agar penyandang disabilitas ini lebih diperhatikan," ujar Syafrizal. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Punya Elektabilitas Tinggi Siapa pun Cawapresnya, PPP Percaya Diri
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan