Pelemahan Rupiah Tak Selalu Untungkan Ekspor Agroindustri

Kamis, 22 Agustus 2013 – 06:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Aziz Pane menyeatakan, melemahnya rupiah tidak mutlak menguntungkan kegiatan ekspor agroindustri. Menurutnya, perekonomian dunia belum membaik sehingga harga komoditas melemah dan volume permintaan ekspor menurun.

"Tidak sepenuhnya kemerosotan nilai tukar rupiah ini dapat kami nikmati. Pelemahan perekonomian dunia masih berlangsung sehingga hasil yang kami dapatkan sama saja," katanya.

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Pengusaha Mulai Resah

Sedangkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyatakan, pihaknya bersiap-siap menaikkan harga jual produk makanan dan minuman. Akibat pelemahan rupiah, lanjutnya, harga pokok produksi naik 6-7 persen.

"Bahan baku industri makanan dan minuman seperti gula dan terigu kan 100 persen dipenuhi dari impor. Ini sangat berdampak kepada kami," ucapnya. Industri makanan dan minuman yang paling terkena imbasnya adalah mi instan, roti, dan biskuit. (dio/uma/ken/c2/kim)

BACA JUGA: Jaksel Bukukan Rekor Pajak Rp 1,2 Triliun

BACA JUGA: IHSG Anjlok, Direksi BUMN Dikumpulkan

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Siap Buyback Saham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler