Pelindo Bangun Hub Logistik dan Rantai Pasok di Kuala Tanjung

Senin, 29 Januari 2024 – 13:50 WIB
Pelindo menggenjot pengembangan kawasan industri terintegrasi pelabuhan di Kuala Tanjung. Foto dok Pelindo

jpnn.com, JAKARTA - Pelindo menggenjot pengembangan kawasan industri terintegrasi pelabuhan di Kuala Tanjung.

PT Pelabuhan Indonesia Pelindo mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT), yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung.

BACA JUGA: Pelindo Solusi Logistik & FKS Kolaborasi Perkuat Logistik Terintegrasi

Kawasan yang terletak di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, ini dibangun dan dikelola PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), anak perusahaan Pelindo.

Kawasan Industri Kuala Tanjung ini hanya berjarak satu kilometer dengan Pelabuhan Kuala Tanjung.

BACA JUGA: Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Naik, Harga BBM Bakal Terimbas?

“Tahun lalu, PT Prima Pengembangan Kawasan sudah membebaskan lahan seluas 57 hektare dalam satu hamparan,” ujar Direktur Utama Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Joko Noerhudha.

Mulai awal 2024, PT PPK akan fokus pada pekerjaan pembersihan lahan dan pematangan lahan yang sudah dibebaskan.

BACA JUGA: Beli Gas Melon dengan KTP Bisa Jadi Solusi Agar Subsidi Tepat Sasaran

“Ini merupakan tahap pertama dari tiga fase pengembangan KIKT,” kata Joko.

Dua fase berikutnya adalah pekerjaan pembangunan pintu gerbang dan jalan masuk, serta fase pekerjaan infrastruktur dasar.

Bersamaan dengan pengembangan kawasan industri tersebut, PT PPK juga gencar mempromosikan dan memasarkan KIKT melalui berbagai forum kegiatan investasi.

Salah satunya adalah dalam North Sumatera Invest Promotion Forum 2023 di Jakarta pada 21 Agustus 2023 lalu.

“Pelabuhan dan industri yang terintegrasi akan membuat industri jauh lebih efisien karena tidak ada lagi additional cost yang dikeluarkan untuk transportasi,” kata Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono.

Selain itu, pengiriman barang ke pelabuhan maupun dari pelabuhan juga jauh lebih cepat.

Arif menjelaskan, Pelindo akan terus mendorong terjadinya well-connected ecosystem antara pelabuhan dengan kawasan industri (hinterland) untuk memperlancar arus barang.

“Salah satu tujuannya adalah menciptakan biaya logistik yang lebih efisien dan mendorong penguatan ekonomi kawasan,” kata Arif.

Untuk mengembangkan KIKT, Pelindo mengambil sejumlah langkah strategis.

Pertama, Pelindo berencana meningkatkan kepemilikan saham di PT Prima Tangki Indonesia (PTI) sebagai langkah awal menjadikan Kuala Tanjung sebagai transhipment hub untuk produk curah.

Saat ini, PT Pelindo memiliki 20 persen saham di PT PTI.

Selain itu, Pelindo juga sedang menjajaki kerja sama pemanfaatan lahan Kawasan Industri Kuala Tanjung dengan PT IBC (PT Indonesia Battery Company), dan kerja sama potensial di Kuala Tanjung dengan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co. Ltd. (China).

Pengembangan Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung ini melibatkan PT Prima Multi Terminal, anak perusahaan PT Pelindo Multi Terminal, yang mengelola pelabuhan dan PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) yang membangun KIKT.

Pelabuhan Kuala Tanjung sekarang fokus pada pengelolaan produk curah.

Dalam jangka panjang, Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung akan menjadi Indonesia Logistic and Supply Chain Hub.

Kuala Tanjung juga sudah terkoneksi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Saat ini, KEK Sei Mangkei sudah terhubung dengan Kuala Tanjung melalui jalur kereta api dan jalan tol Tebing Tinggi-Parapat. Jalur kereta api ini merupakan hasil kerja sama PT Kereta Api Indonesia, PT Pelindo dan PTPN III.

Jalan tol dan jalur kereta api tersebut menjadi tulang punggung perekonomian Sumatera Utara yang baru.

Lokasi Pelabuhan Kuala Tanjung juga sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran utama Selat Malaka.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler