PELNI Dorong 18 Pemda Segera Buka Akses Pelabuhan

Jumat, 16 Oktober 2020 – 17:21 WIB
PT Pelni. Foto dok Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT PELNI  (Persero) kembali menambah jumlah armadanya, setelah 65 pelabuhan di daerah membuka akses untuk melayani kedatangan kapal.

Manajemen PELNI terus mendorong 18 pemerintah daerah (Pemda) untuk segera membuka akses pelabuhan menjelang Natal dan Tahun Baru.

BACA JUGA: PELNI Mulai Layani Penjualan Tiket Penumpang, Hanya 6 Kapal yang Beroperasi

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Yahya Kuncoro mengatakan, pihaknya selalu menjalankan protokol kesehatan secara ketat selama proses naik turun penumpang.

Menurutnya, protokol kesehatan layanan kapal penumpang PELNI telah menjalankan pemeriksaan oleh pihak KNKT dan memenuhi standar KNKT.

BACA JUGA: Pelni Terpaksa Labuhkan KM Kelud karena Seorang Awak PDP COVID-19

“Karena itu kami siap menjelaskan ini ke pihak Pemda untuk meyakinkan bahwa Kapal PELNI sudah memenuhi standar protokol kesehatan dan siap melayani masyarakat di 18 wilayah yang masih melakukan penutupan terbatas,” kata Yahya, saat Media Briefing di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10).

Yahya mengungkapkan, terdapat 50 ribu lebih masyarakat yang tidak bisa menjalani aktivitas sosial ekonominya secara normal di 18 pelabuhan tersebut.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pelni Batasi Pembelian Tiket

Sebagai informasi, wilayah Papua menjadi provinsi dengan jumlah pelabuhan terbanyak yang masih membatasi akses pelabuhannya per 26 September 2020.

Ada tiga pelabuhan di Papua yang melakukan penutupan penuh (Nabire, Agats, dan Merauke), dan empat pelabuhan dengan penutupan terbatas (Fakfak, Sorong, Serui, Jayapura).

“Penutupan terbatas dilakukan dengan membatasi jumlah penumpang yang naik atau turun kapal di wilayah tersebut, di samping surat-surat yang wajib dimiliki penumpang yang akan turun atau naik di pelabuhan. Sementara penutupan penuh sama sekali tidak memberikan akses sandar kepada kapal, sehingga tidak dapat melakukan proses naik turun penumpang,” papar Yahya.

Pelabuhan yang melakukan penutupan penuh antara lain Provinsi Maluku (Namrole dan Saumlaki); Provinsi Kepulauan Riau (Kijang, Letung, dan Tarempa); Kalimantan Timur (Bontang); Jawa Tengah (Karimun Jawa); dan Provinsi NTT (Lewoleba). Sementara pelabuhan yang melakukan penutupan terbatas antara lain Karimun Jawa (Jawa Tengah); serta Kisar, Moa, dan Tepa (Maluku). (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler