jpnn.com, PASURUAN - Return cargo atau muatan balik menjadi bidikan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni untuk menggenjot pendapatan.
Pelni mencatat saat ini tingkat keterisian muatan atau load factor kapal tol laut rata-rata 80–90 persen.
BACA JUGA: Lewat Cara ini Pelni Tingkatkan Pelayanan Tol Laut
Kinerja tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi pada 2016 sebesar 80 persen.
Program tol laut merupakan jalur pelayaran yang menghubungkan antarpelabuhan. Tol laut tersebut dilayari kapal secara teratur dan terjadwal.
BACA JUGA: Pelni Operasikan 7 Kapal Tol Laut
VP Pemasaran Kapal Tol Laut dan Ternak PT Pelni (Persero) Didik Dwi Prasetio menyatakan, mulai Juni 2017, Pelni melaksanakan penugasan tujuh di antara 13 trayek yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terkait dengan program tol laut. Load factor 80–90 persen hanya ketika berangkat.
”Pulangnya dari wilayah timur. Muatan baliknya hanya 10–20 persen,” ucapnya di sela-sela kegiatan Shipper Gathering di Pasuruan pada Kamis (24/8).
BACA JUGA: Pelni Tambah Satu Trayek Penugasan Tol Laut
Didik berpendapat bahwa ketidakseimbangan muatan antara wilayah barat dan timur Indonesia merupakan salah satu kendala implementasi tol laut.
”Padahal, sebenarnya, potensi wilayah timur Indonesia cukup besar,” katanya. Untuk itu, pihaknya berupaya memperbesar muatan balik. (car/c20/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Peserta Arus Balik Angkutan Motor Gratis Lebih Banyak
Redaktur & Reporter : Ragil