jpnn.com, BAUBAU - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, gencar mengimbau dan meminta calon penumpang jasa transportasi kapal laut milik BUMN itu agar tidak membeli tiket melalui perantara atau calo.
Kepala PT Pelni Cabang Baubau Juni Samsuddin Sitorus mengatakan selama ini pihaknya selalu minta dan mengingatkan calon penumpang agar membeli tiket secara langsung di kantor Pelni. "Jangan membeli tiket melalui perantara atau calo," ujar Juni di Baubau, Sabtu (31/7).
BACA JUGA: Kemenhub Siapkan Kapal Pelni Jadi Fasilitas Isolasi Pasien COVID-19 di Makassar
Sosialisasi kepada calon pengguna jasa mengenai hal tersebut tidak hanya disampaikan secara langsung, namun juga melalui media massa dan spanduk.
Menurut dia, loket-loket Pelni siap melayani calon penumpang kapal untuk mendapatkan tiket dengan syarat ketentuan harus menyertakan dokumen kesehatan sesuai aturan seperti surat vaksin dan hasil rapid antigen.
BACA JUGA: Pengakuan Calo Tiket Pesawat yang Melayani Pembuatan Surat Hasil PCR Palsu, Parah
"Dalam lampiran dokumen calon penumpang yang akan membeli tiket juga disertakan surat penyataan, yang mana berbunyi apabila didapati dokumen tersebut palsu menjadi beban terhadap yang bersangkutan atau penumpang tersebut," ujarnya.
Di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini, arahan dari kantor pusat agar seluruh travel-travel yang ada di Baubau untuk sementara ditutup.
BACA JUGA: Pria Positif Covid-19 Pakai Hasil PCR Negatif Milik Istri, Lolos Terbang dari Jakarta ke TernateÂ
Hal itu dimaksudkan supaya pelayanan terfokus pada satu loket, dengan tujuan untuk mempermudah verifikasi terhadap calon penumpang yang akan bepergian.
Dalam pelayanan kepada masyarakat, pihaknya tidak melarang siapa pun untuk mendapatkan tiket. Sebab, tidak ada ketentuan melarang seseorang untuk membeli tiket.
Dia menjelaskan bahwa calon penumpang kalau bisa datang sendiri membeli tiketnya.
Namun terkadang mereka keberatan membeli tiket karena yang bersangkutan belum tentu berada di Baubau, mungkin seperti berada di Kendari atau Muna.
Sehingga ketika akan berangkat dari pelabuhan Baubau dengan kapal Pelni mereka menggunakan keluarga atau orang yang dikenal di Baubau untuk membantu.
"Kami sudah meminta akun dari Ricky (petugas KKP Baubau) agar petugas loket di cabang Baubau bisa memindai rapid antigen palsu atau tidak melalui kode barcode-nya. Kemudian, ada aplikasi Peduli Lindungi itu kami juga sudah bisa mengecek apakah vaksin calon penumpang asli atau tidak," terangnya.
Di masa pandemi Covid-19 dan dengan adanya PPKM diharapkan seluruh masyarakat untuk secara bersama-sama mematuhinya, termasuk proktokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan guna memutus penyebaran Covid-19. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy