SURABAYA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) makin serius menggarap pasar Indonesia Timur melalui penguatan volume pengiriman barangMeski tidak menambah jumlah kapal, Pelni berupaya untuk memodifikasi kapal angkutan penumpang, menjadi angkutan barang.
Direktur Utama PT Pelni (Persero) Jussabela Sahea mengatakan, pihaknya akan mengurangi jumlah muatan penumpang, dan akan menambah jumlah pengiriman peti kemas ke Jayapura."Pengiriman peti kemas jauh lebih prospektif dibandingkan penumpang
BACA JUGA: Mandiri Investasikan USD 120 Juta Untuk IT
Melihat peluang itu, kami akan lebih intensif pada muatan barang, dan mengurangi porsi penumpangBACA JUGA: Happy Ending untuk IHSG
Karena distribusinya bagus, harga jadi terkendali," tuturnya saat ditemui di Surabaya, kemarin (24/6).Dia mengungkapkan saat ini kapal muatan barang Pelni yang berlayar ke Papua hanya empat kapal, dari total 33 kapal
BACA JUGA: CMNP Akuisisi Ruas Tol yang Mangrak
"Kapal yang menuju Papua tersebut hanya muat 22 kontainer sajaNah, kapasitas muat itu yang akan kami tingkatkan jadi 98 kontainer, dengan volume 13.600 GT (gross tonage)," terangnyaDia mengaharapkan, dengan menaikkan intensitas pengiriman barang, biaya operasional kapal bisa tercukupi"Tren orang naik kapal hanya naik tipisSedangkan tarif per orang cuma Rp 250 ribu, atau Rp 404 per milTarif tersebut masih rendah, jadi tidak menutup biaya operasional kapalMaka dari itu, subsidi pemerintah yang dilempar ke penumpang, bisa disilangkan ke pengiriman barang jadiNamun biaya penumpang tetap terjangkau, karena dibantu dari keuntungan pengiriman barang," ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT Pelni cabang Surabaya, Daniel Ecbert menerangkan, ketergantungan Indonesia Timur khususnya dari pelabuhan Tanjung Perak sangat besar"Dari jumlah muatan atau barang, sampai Surabaya pasti fullSurabaya berkontribusi sangat signifikan, yakni sebesar 40 persen dari pengiriman barang," ungkapnya
Dia menerangkan, pihaknya memodifikasi kapal Dobonsolo dari yang semula murni untuk mengangkut penumpang, berubah menjadi angkutan barang"Sekarang mampu diisi 43 TEUs dan 70 unit mobilSementara itu untuk kapal Doro Londa kapasitas muatan dari Surabaya selalu terisi 26 TEUsRencananya akan ada satu kapal lagi yang dimodifikasi, kapasitas sekitar 45 TEUs dan mampu memuat mobil lebih banyak lagi," terang dia
Sementara itu, tarif pengiriman barang naik 9,28 persen per 1 Mei lalu"Tarif dry container tujuan Jayapura CY (container yard)-CY sebesar Rp 30,6 jutaSebelumnya Rp 28 juta," pungkasnya(gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKSL Garap Eco Park Rp 35 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi