CISARUA-Keberadaan warga negara asing (WNA) di Kawasan Puncak, kembali membuat resah warga. Sebelumnya ada seorang imigran sempat dihakimi warga lantaran berbuat kurang ajar menggoda istri orang lain.
Kali ini, seorang imigran kembali berulah dengan beraninya memeluk anak gadis warga setempat. Sang ayah anak gadis itu pun sempat geram dan nyaris terjadi amuk massa terhadap WNA dari Timur Tengah tersebut.
Kapolsek Cisarua, Kompol Musimin menyebutkan, kemarahan warga itu terjadi ketika seorang imigran yang sedang kangen dengan anak gadisnya, tiba-tiba memeluk anak orang lain yang baru berumur enam tahun.
Itu terjadi di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, kemarin. “Orang tua anak itu tidak terima perlakuan imigran yang merangkul anaknya seenaknya. Imigran itu dilaporkan ke polsek dengan tuduhan telah melakukan tindak pelecehan,” ujarnya kepada Radar Bogor (grup JPNN), kemarin.
Setelah dimusyawarahkan bersama Kepala Desa di Polsek Cisarua, kata dia, akhirnya diselesaikan secara damai. Imgiran yang sudah mempunyai istri itu mengaku anak yang dirangkulnya itu mirip seperti anaknya.
“Ini tidak termasuk pelecehan, sebab tidak sampai meraba alat kelamin. Wajar saja, mungkin pihak keluarga terlalu khawatir, karena para imigran di sini banyak yang aneh-aneh,” paparnya.
Menurut Musimin, agar para imigran ini tidak bisa bertindak seenaknya, kepolisian secara terpadu bersama tokoh masayarakat, tokoh agama, mengadakan operasi. Mereka berharap pihak imigrasi ikut terlibat.
“Polisi hanya bisa mencegah agar para imigran itu tidak bertindak kejahatan atau melanggar etitka dan moral, yang membuat masyarakat resah. Untuk tindakan keimigrasian, itu kewenangan imigrasi,” ungkapnya.
Aldi salah seorang warga Tugu Utara mengatakan, pernah ada tiga imigran yang dihakimi masa karena berani mencolek-colek perempuan di desanya. Saat itu, para imigran ini sempat berusaha melarikan diri.(rp8/b)
BACA JUGA: Pemprov DKI Gencar Bangun Flat Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinggalkan Gerindra, Ahok tak Tau Terima Kasih
Redaktur : Tim Redaksi