jpnn.com - BAGI pasangan yang baru saja menikah, merayakannya dengan honeymoon memang menjadi momen membahagiakan. Namun, honeymoon bisa terusik jika salah satu pasangan mengalami honeymoon palsy. Yakni, gangguan saraf sensorik pada lengan dengan gejala kesemutan dan rasa tebal pada kulit.
Dokter Erwien Isparnadi SpOT dari RS Haji menjelaskan, honeymoon palsy (HP) merupakan istilah untuk menggambarkan adanya gangguan saraf pada lengan. Gangguan iu termasuk gangguan saraf ringan yang tidak sampai berujung pada kelumpuhan.
BACA JUGA: Kandungan Arsenik Dalam Air Minum Picu Kerusakan Paru
Gejalanya, hanya kesemutan (gringgingen) dan rasa tebal pada kulit. Lokasinya ada pada area lengan. Rasa kesemutan itu berbentuk elips atau badge. "Di situlah ada saraf yang tertekan, pada lengan saraf yang berbentuk elips," ungkap spesialis ortopedi dan traumatologi itu.
Saraf yang tertekan dinamakan neuro axillaris. Saraf tersebut melekat atau menempel pada tulang lengan atas daerah bahu. Bila bagian saraf itu ditekan terus, bisa terjadi kesemutan.
BACA JUGA: Ibu Hamil Banyak Makan Lemak, Anak Rentan Terkena Narkoba
Erwien mengungkapkan, kerap kali pengantin baru yang merayakan honeymoon saling mendekap pasangannya. Dekapan yang berlangsung lama pada lengan atas tersebut bisa mennimbulkan gangguan sensoris itu. "Sebab, ada penekanan pada saraf lengan atas dan berlangsung lama," tuturnya.
Sejatinya, kata Erwien, gangguan tersebut tidak berbahaya. Dia mengungkapkan, ada tiga gangguan saraf. Mulai gangguan ringan dengan ciri kesemutan hingga berat yang berujung pada kelumpuhan. Honeymoon palsy termasuk gangguan saraf ringan. Artinya, gangguan itu tidak membutuhkan penanganan khusus. Saraf yang terganggu bisa kembali seperti semula dengan penanganan tepat.
BACA JUGA: Insomnia tak Kunjung Sembuh, Cobalah Kemping
Biasanya gangguan itu bisa sembuh sendiri hanya dengan membiarkannya. Namun, jika tidak segera sembuh, bisa diberikan vitamin untuk saraf. Sebenarnya, kata Erwien, banyak pasangan, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengeluhkan gangguan tersebut. Namun, hanya sedikit yang berobat ke dokter lantaran gangguan itu sejatinya bisa diatasi sendiri. Hanya, jika sering terjadi, gangguan tersebut bisa mengganggu karena sensasi kesemutan dan rasa tebal pada kulit.
Gangguan itu rentan terjadi pada laki-laki dan perempuan. Namun, biasanya terjadi pada perempuan karena laki-laki yang sering mendekap erat pasangannya. Untuk mencegah agar gangguan tersebut tidak terjadi, peluklah pasangan dengan tidak terlalu erat. "Jangan terlalu lama, semalaman. Juga, jangan terlalu kuat dan ditekan," ungkapnya. (kit/c7/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hormon Cinta Bisa Bikin Orang Kian Cemas
Redaktur : Tim Redaksi