Peluru Tak Terkendali Serap Aspirasi Komunitas Atlet Difabel di Bekasi

Sabtu, 27 Januari 2024 – 17:59 WIB
Sukarelawan Cawapres RI Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali blusukan ke Kampung Pulo, Desa Sukaraya, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (26/1. Foto: supplied

jpnn.com - Sukarelawan Cawapres RI Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali blusukan ke Kampung Pulo, Desa Sukaraya, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (26/1).

Tim yang dipimpin Samuel Alexander Young Lex menyambangi GOR Bulu Tangkis Smesh yang mengasuh para atlet difabel.

BACA JUGA: Peluru Tak Terkendali Blusukan dan Menginap di Rumah Warga Bogor

Dalam persamuhan di sela-sela latihan badminton itu, Young Lex yang ditemani Komika Fico Fachriza berdialog dengan Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh Sugeng.

Saat itu, Young Lex mengaku kagum atas peran Sugeng dalam mengubah hidup dan memberikan kesempatan bagi anak-anak muda difabel.

BACA JUGA: Mahfud MD Akan Mundur dari Menko Polhukam, Jokowi Merespons Begini

"Bersyukur ya, bulu tangkis mampu mengubah hidup dan memberikan kesempatan yang istimewa," ujar Young Lex.

Sugeng sendiri menyampaikan bahwa mengasuh anak-anak muda penyandang disabilitas bukanlah hal mudah.

BACA JUGA: Mahfud MD Anggap Greenflation Isu Recehan, Ternyata Ini Pentingnya bagi Indonesia

Mereka juga menghadapi banyak tantangan yang berbeda dengan atlet lainnya. Misalnya, membutuhkan waktu lebih panjang saat latihan. "Disabilitas membutuhkan waktu prestasi yang tinggi," kata Sugeng.

Saat Young Lex menanyakan jumlah atlet difabel di GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng menyebut atlet binaannya saat ini ada 12 orang.

"Anggota disabilitas saat ini ada 12 orang. Yang paling muda itu Fajar, yang fisiknya itu seperti manusia mini. Dia masih kelas 2 SMA," ujar Sugeng.

Bicara tentang masalah teknis yang diperlukan untuk pengembangan atlet difabel, Sugeng mengatakan langkah utama adalah memastikan tersedianya fasilitas yang memadai.

Menurut dia, fasilitas yang mendukung perkembangan kompetensi atlet disabilitas sangat penting karena mereka sering memerlukan aksesibilitas yang tepat untuk latihan, peralatan khusus, dan dukungan yang memungkinkan mereka mencapai potensi penuh dalam olahraga.

"Ini agar mereka punya kesempatan yang adil dan layak untuk bersaing dan berkembang sebagai atlet," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Komika Fico Fachriza menggali lebih dalam mengenai rencana tim atlet binaan Sugeng ke depan, apakah akan fokus menjadi komunitas olahraga yang mandiri?

Sugeng menyampaikan bahwa GOR Smesh Sukaraya akan selalu mengembangkan kompetensi para atletnya. Pihaknya juga terbuka menerima bantuan pemerintah selama itu bermanfaat dalam perkembangan atlet difabel.

"Kami sih terbuka jika pemerintah ingin membantu, yang penting bermanfaat," ujarnya.

Menurut Sugeng, bantuan dari pemerintah juga diperlukan lantaran sejumlah atlet difabel binaannya berhasil meraih prestasi di ajang Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparnas) 2023.

"Waktu kemarin Peparnas, kami mendapatkan 3 emas, 4 perak. Itu untuk cabang badminton," ungkapnya.(fat/jpnn.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Ungkap Alasan Perintahkan THN AMIN Cabut Laporan soal Jokowi ke Bawaslu


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler