Pemain Bakal Tuntut Pemaksa Kehendak di Kongres

Selasa, 24 Mei 2011 – 06:37 WIB
Dari kanan, Bambang Pamungkas, Irawadi Hanafi, Rully Nere, dan M Nasuha, saat pernyataan sikap di Senayan, Jakarta. Bambang Pamungkas pun berharap FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena hanya akibat ulah beberapa insan sepakbola yang memaksakan kehendaknya. 23 Mei 2011. FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS

JAKARTA - Ancaman sanksi dari FIFA kepada PSSI membuat banyak pihak ketir-ketir  dan kecewa  beratDiantaranya adalah para pemain dan mantan pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pemain Sepak Bola Indonesia (APSI)

BACA JUGA: Penghormatan Terakhir Jerzy Dudek



Kemarin siang APSI mengecam tindakan pemaksaan kehendak yang dilakukan sebagian pemilik suara saat digelarnya Kongres PSSI Jum'at kemarin di Hotel Sultan Jakarta
Akibat tindak pemaksaan pihak-pihak yang  punya kepentingan itu, kongres yang agenda pokoknya adalah memilih Ketum, Waketum, dan anggota Exco PSSI periode 2011-2015 deadlock.

Dalam keterangan  persnya kemarin APSI bersiap menuntut para oknum "pengacau" kongres tersebut jika nantinya FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi kepada PSSI

BACA JUGA: Raul Siap Bela La Furia Roja

"Kami akan tuntut mereka yang terbukti memaksakan kehendak di kongres FIFA nanti benar-benar menjatuhkan sanksi kepada PSSI," kata perwakilan APSI, Bambang Pamungkas. 

Dalam jumpa pers kemarin, selain Bambang Pamungkas, juga turut hadir sejumlah pemain Timnas Merah Putih
Antara lain Muhamad Nasuha dan Toni Sucipto

BACA JUGA: MU Resmi Lepas Hargreaves

Hadir juga mantan pemain Timnas seperti Hendro Kartiko, Elly Idris, Rully Nere dan Marzuki Nyakmad.

APSI sangat berharap pemerintah turut berupaya mencegah agar sanksi tidak dijatuhkanAPSI meminta Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono berserta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng turun tangan langsung mengatasi persoalan ini

Tapi Bambang Pamungkas menegaskan jika pemain tidak akan larut dan terlibat dalam perselisihan pihak-pihak tertentu"Kami di tengah-tengah sajaTidak di pihak mana punKami hanya pemain yang terjun langsung di lapanganKami sangat berharap usaha kami dihargaiKami sangat berharap Indonesia tidak di-suspend FIFAJika disanksi dampaknya sangat tidak bagus bagi para pemain," lanjut kapten timnas itu

Irawadi Hanafi, koordinator APSI pesimis jika INdonesia bisa lolos dari sanksiItu didasarkan pada kecaman, caki maki, dan arogansi lainnya yang dilakukan beberapa pemilik suara di kongres yang dihadiri perwakilan FIFA dan AFCPerwakilan FIFA Thierry Regenass sampai geleng-geleng dan menjambak jambak rambutnya melihat ulah sebagian pemilik suara di kongres.  

"Tanpa menghina FIFA di depan umum, Brunei Darussalam, Bosnia dan Yunani, mereka di-suspendApalagi, kita yang menghina FIFA di depan umum," ujar Irawadi Hanafi

APSI adalah pihak kesekian yang berecana menggugat "pengacau" kongres jika turun sanksi dari FIFASebelumnya mantan Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga mantan calon Ketum PSSI Adhyaksa Dault dan anggota KN FX Hadi Rudiatmo pernah  mencetuskan hal serupa. 

Menanggapi adanya rencana pihak-pihak yang akan menggugat, kelompok 78 yang menjadi sasaran bersikap santaiSalah satu pentolan kelompok 78 Hadiyandra mepersilahkan siapa saja melakukan gugatan"MOnggoSilahkan mereka menggugatTapi pertanyaannya nanti ada sanksi atau tidak," kata Hadiyandra saat dihubungi Koran ini.

Sekum Pengprov PSSI Jambi ini menyatakan apa yang dilakukan oleh mayoritas pemilik suara semuanya sesuai aturan"Kalau kita menjalankan aturan, sanksi pasti akan jauhPemberi sanksi juga punya dasar-dasarAtas dasar apa kita diberi sanksiMelihat kongres kemarin, apa layak kita dijatuhi sanksi - saya rasa tidak," ungkap Hadiyandra.         

Menurut Hadiyandra, saat ini pemilik suara masih menunggu perkembangan yang terjadi karena kongres PSSI belumlah selesai"Saat ini kita tidak tahu apakah kongresnya akan diulang atau bagaimanaKita berharap ini segera diselesaikanKN harus bertanggungjawab sampai terpilihnya kepengurusan baru," ungkapnya.

Seandainya ada sanksi Hadiyandra juga yakin itu tidak akan lama"Dalam dua hari sanksi bisa dicabutTapi resminya pencabutan memang dalam kongres FIFAItu sama dengan statute PSSISaya rasa kita terlalu kaku dan ada semacam pembodohan bahwa kalau ada sanksi maka sanksi itu akan berlaku minimal satu tahunPadahal tidakHari ini sanksi besok pun bisa dicabut lagi," terangnya

Sementara itu, kemarin sore KN menggelar press conference di kantor PSSIDi hadapan media Ketua KN Agum Gumelar kembali mereview apa yang sebenarnya terjadi di kongres Jum'at laluSemua rangakain yang yang terjadi sebelum hingga kongres menurut Agum segera dilaporkan ke FIFA.  

"Pada 27 Mei saya dan pak Joko Driyono akan berangkat ke Zurich dalam rangka menghadiri undangan kongres FIFA pada 1 JuniKami akan Exco FIFA akan bersidang pada 30 MeiKami akan melobi sebisa mungkin  agar pada 29 Mei bisa ketemu Presiden FIFA Sepp Blatter untuk menjelaskan secara langsung apa yang terjadi," kata Agum"Berhasil atau tidak ini perjuangan yang akan kita lakukanJika berhasil itu adalah keberhasilan kita bersama," jelas Agum(ali)

Pernyataan sikap APSI :
1APSI menuntut peserta kongres yang memaksakan kehendaknya apabila Indonesia mendapat sanksi dari FIFA.
2Kami mantan dan pemain timnas dengan ini menyatakan agar pemerintah (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng) bertanggung jawab untuk turun langsung menyelesaikan masalah ini.
3Pengurus PSSI yang lalu dan yang akan datang untuk bahu-membahu membangun sepak bola nasional ke arah yang lebih baik.
4Para mantan dan pemain timnas Indonesia mengimbau FIFA tidak memberi sanksi akibat ulah beberapa insan sepak bola yang memaksakan kehendaknya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSS Cari Pengganti Awank


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler