Pemalsu Ribuan Obat Herbal Ditangkap, Selama Ini Jual Produk Sendiri di Marketplace, Waspadalah

Senin, 12 September 2022 – 12:57 WIB
Pengungkapan kasus pemalsuan obat herbal oleh Polres Rembang, Minggu (11/9/2022). Foto: Dok Humas Polres Rembang

jpnn.com, REMBANG - Jajaran Polres Rembang mengerebek sebuah rumah di Desa Magersari Kecamatan Rembang Kota, Jawa Tengah yang digunakan untuk memalsukan belasan merek obat herbal pada (1/9/2022).

"Modusnya membuat barang tiruan dari produk yang banyak digemari konsumen," kata Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan saat konferensi pers di Rembang, Minggu (11/9).

BACA JUGA: Hati-hati dengan Klaim Obat Herbal Ampuh Tangkal COVID-19

Mereka menjual barang di marketplace dengan memasang harga yang jauh di bawah harga normal. Misalnya, harga eceran Bio Insuleaf asli adalah Rp 195 ribu.

"(Para tersangka) kemudian menjual dengan harga lebih murah. Ada selisih harga dengan produk aslinya," kata Dandy.

BACA JUGA: Info Terkini dari Kombes Iqbal soal Pegawai Bapenda Semarang yang Hilang, Singgung Rekan Kerja

Kasus ini merupakan tindakan kepolisian setelah mendapatkan laporan dari pihak produsen Bio Insuleaf. Kuasa Pelapor dari Produsen Bio Insuleaf, Muhammad Reza, mengungkapkan kronologi temuan pemalsuan merek produknya di marketplace.

"Mereka menjual di MP seperti Shopee dengan harga di bawah harga resmi. Kami beli produknya dan bandingkan dengan yang asli memang berbeda, kemudian kita melacak dan setelah ketemu satu alamat, lapor ke polisi," ujarnya.

BACA JUGA: Terbongkar, Oknum Perwira EH Ternyata Selingkuh dengan Istri Polisi, Ujungnya Pahit

Menurut dia, meski satu komplotan pemalsuan Bio Insuleaf sudah ditangkap, masih ada display produk yang mencantumkan harga di bawah harga resmi di Marketplace.

Dia berharap aparat penegak hukum bisa mengungkap jaringan pemalsu yang lebih luas. Para pemalsu memproduksi obat racikannya sendiri tanpa mendapatkan pengawasan BPOM sehingga keamanannya untuk dikonsumsi mengkhawatirkan.

Seperti diketahui, Jajaran Polres Rembang menangkap sindikat pemalsu obat tradisional merek Bio Insuleaf, Minggu 11 September 2022. Ada enam orang yang ditangkap, yakni Mereka adalah MA, A, M, A, N, dan BW.

Adapun barang bukti yang disita petugas berupa obat palsu, perlengkapan pemalsuan, kendaraan, alat komunikasi, dan uang tunai Rp 127 juta.

"Modusnya itu membuat barang tiruan dari produk yang banyak digemari konsumen," kata Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan.

Mereka menjual barang di marketplace dengan memasang harga yang jauh di bawah harga normal. Harga eceran Bio Insuleaf asli adalah Rp 195 ribu.

"(Para tersangka) kemudian menjual dengan harga lebih murah. Ada selisih harga dengan produk aslinya," kata Dandy.

Dari aktivitas ilegal itu sindikat pemalsu Bio Insuleaf dan sejumlah produk obat lainnya itu bisa meraup omzet ratusan juta per bulan.

"Per bulan satu produk obat omzet rata-rata Rp300 juta. Ada 15 produk yang dipalsu. Totalnya ya sekitar Rp450 juta," katanya.

Meracik sendiri

Polisi sudah mengintai aktivitas haram keenam tersangka setelah mendapatkan laporan masyarakat. Begitu mendapatkan cukup bukti untuk dilakukan penindakan, korps berseragam cokelat itu melakukan penggerebekan rumah kontrakan tersangka di Kelurahan Magersari, Kecamatan Rembang, pada Kamis 1 September 2022.

Di sana, polisi menemukan berbagai macam produk obat-obatan ilegal beserta sejumlah pelaku yang tengah meracik obat-obatan tersebut.

"Modusnya adalah tersangka MA dan lima temannya memproduksi beberapa merek obat," kata AKBP Dandy.

Obat yang dipalsukan mulai obat diabetes, penumbuh rambut, obat stamina, obat kuat pria, hingga obat pemutih dan obat pelangsing.

"Para tersangka mengisi atau meracik sendiri obat-obatan tersebut kemudian dikemas, dan kemasannya dia pesan secara online, isinya yang dia isi sendiri," ujarnya.

BACA JUGA: Sejoli Begituan di dalam Mobil Berjalan, Videonya Viral, Pemeran Ternyata

Mereka mengaku belajar meracik dan mengemas obat dari channel YouTube.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler