jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Lokasi pemancingan ikan kini makin ramai. Sebelumnya usaha pemancingan ikan sempat tiarap, tetapi seiring melandainya kasus Covid-19, usaha ini perlahan-lahan bangkit kembali.
Seperti pantauan JPNN.com di pemancingan Kali Murni, Sawangan. Pemancingan rakyat yang sederhana ini mulai ramai kembali. Apalagi harga ikan yang ditawarkan di lokasi tersebut terbilang murah.
BACA JUGA: Banjir Jakarta Surut, Pintu Air Manggarai Jadi Pemancingan
Contohnya, bawal Rp 33 ribu per kg, Ikan mas Rp 45 ribu, gurami Rp 55 ribu, mujair Rp 30 ribu, dan patin Rp 30 ribu.
Para penggunjung pun tidak dikenakan tarif masuk karena lokasinya sederhana. Mereka hanya disuruh membayar hasil ikan pancingannya.
BACA JUGA: Hujan, Perumahan Kodim Mirip Danau dan Tempat Pemancingan
"Alhamdulillah mulai ramai sekarang. Sebelumnya sepi karena kasus Covid-19," kata Bang Ali, salah satu petugas di pemancingan Kali Murni, Sabtu (13/11).
Kondisi serupa terpantau di pemancingan Lubana Sengkol, Muncul. Di sini lokasinya lebih bagus karena sudah dilengkapi dengan tempat wisata air. Bisa juga untuk acara ulang tahun, rapat, maupun arisan.
BACA JUGA: Warga Resah, Ada Tambang Galian C Berkedok Izin Kolam Pemancingan
Di sini pengunjung dikenakan tiket Rp 10 ribu per orang. Tiket ini bisa ditukar softdrink dengan berbagai pilihan rasa.
Untuk harga ikannya untuk mas Rp 48 ribu per kg, bawal Rp 37 ribu, nila merah Rp 55 ribu, dan patin Rp 37 ribu.
"Kalau Sabtu Minggu dan tanggal merah sekarang mulai ramai lagi meski belum normal. Namun, alhamdulilah sudah banyak yang masuk," kata Aliya, salah satu karyawan Lubana Sengkol.
Sejumlah pengunjung mengaku sengaja memancing untuk menghilangkan stres. Apalagi di kolom pemancingan pasti mendapatkan ikan.
"Seru sih bisa menangkap ikan," kata Satrio, siswa kelas IX SMP Harapan Bangsa, Pondok Cabe.
Walaupun tidak suka makan ikan, Satrio mengaku setiap pekan selalu menantikan hari Sabtu karena bisa memancing bersama keluarga.
Senada itu Elsya, siswa kelas V SD Dharma Karya UT merasa tertantang memancing. Dia juga bisa lepas dari handphone karena sibuk memancing.
"Awalnya enggak mau, tetapi setelah mencoba dan mendapatkan ikan jadi ketagihan memancing,' ucapnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad