jpnn.com - Banjir besar melanda Perumahan Kodim di Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, sejak Rabu (31/5) malam hingga Kamis (1/6) siang.
Sejumlah rumah di blok A nyaris tenggelam sebab banjir setinggi dua meter masuk sampai ke dalam rumah warga.
BACA JUGA: Warga dan DPRD Kompak Dukung Ojek Online Beroperasi di Batam
Akses jalan masuk pun lumpuh total karena jalan masuk dari Perumahan Bukit Sakinah juga terendam banjir dengan ketinggian mencapai tiga meter.
Warga yang tinggal di komplek itu benar-benar dibuat tak nyaman. Selain tak bisa istrahat malam, warga juga harus berjibaku menyelematkan barang-barang yang ada di dalam rumah dari genangan banjir.
BACA JUGA: Timnas Basket Kembali Jalani Pemusatan Latihan di Batam
"Nggak tidur semalam, air naik sampai setengah bangunan rumah ini," kata Neni, salah satu warga di perumahan tersebut seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Ketua RT01 di perumahan tersebut Hangga Erikson Manurung menuturkan, kondisi tersebut sudah bukan hal yang baru dialami warga Perumahan Kodim dan sekitarnya.
BACA JUGA: BNPB Sebut 285 Jiwa di Padang Harus Mengungsi setelah Dikepung Banjir
Pasalnya setiap kali hujan rumah warga dan jalan masuk selalu digenangi air dengan ketinggian di atas dua meter.
"Tak tahu lagi, mau ngadu kemana. Bukan baru kali ini banjir seperti ini. Setiap hujan deras perumahan kami di sini selalu begini," katanya.
Penyebab utama banjir kata Erikson, karena buruknya sistem drainase induk yang membentang dari perbatasan perumahan Bukit Sakinah dan perumahan Kodim hingga ke perbatasan antara perumahan Puri Mas dan perumahan Permata Puri.
Drainase utama itu selain sudah tertutup tanaman liar encek gondok, juga sudah dipersempit dan dangkal karena tertimbun tanah dan sampah yang sudah bertahun-bertahun tak tersentuh normalisasi atau perbaikan.
Tidak itu saja maraknya bangunan dapur perumahan yang memakan hingga ke batas drainase di Permata Puri serta sempitnya gorong-gorong jembatan di antara perumahan Permata Puri dan Puri Mas juga menjadi pemicu terjadinya banjir.
"Gorong-gorong jembatan di batas Puri Mas dan Permata Puri terlalu sempit makanya air tambah parah sistem drainase induk ini," kata Erikson lagi.
Selain Perumahan Kodim, hujan deras yang mengguyur sepanjang Rabu malam lalu, juga membuat repot warga lain di dekat perumahan Kodim. Warga di Perumahan Permata Puri juga mengalami hal yang sama.
Sekalipun banjir tak separah seperti di perumahan Kodim namun beberapa rumah warga di pinggiran drainase juga ikut terendam banjir akibat buruknya sistem drainase tersebut.
Sampai pukul 11.00 WIB siang kemarin, banjir masih menggenangi sejumlah rumah warga di perumahan Kodim.
Menanggapi keluhan warga itu, wali kota Batam Muhammad Rudi, Se bersama jajarannya langsung turun meninjau ke lokasi banjir.
Saat melihat kondisi drainase induk yang berantakan Rudi langsung memberi tanggapan. Kepada warga Rudi mengatakan, pihaknya akan segera menormalisasi drainase induk tersebut.
"Termasuk gorong-gorong dibawa jembatan ini akan dibongkar. Karena kita belum ada anggaran (untuk perbaikan drainase), kita bekin yang darurat dulu. Besok alat berat akan turun," kata Rudi di lokasi banjir.
Kepala Dinas Bina Marga kota Batam Yumasnur di lokasi yang sama mengatakan, untuk menormalisasi drainase tersebut pihaknya akan membongkar jembatan-jembatan perumahan di atas drainase yang mempersempit saluran drainase.
"Gorong-gorong ini semua akan dibongkar dan diperlebar nantinya. Begitu juga dengan drainase bagian atas juga akan dilebarkan lagi," kata Yumasnur.
Tidak itu saja, bangunan rumah warga yang berada di atas drainase juga akan ditertibkan nantinya. "Untuk dapur rumah warga yang makan bangunan drainase akan kami koordinasi dengan camat supaya dibongkar. Ini untuk kelancaran normalisasi nanti," kata Yumasnur.
Camat Batuaji Fridkalter menambahkan secara umum di wilayah Batuaji terdapat dua titik lokasi yang rawan banjir seperti itu.
Selain di perumahan Kodim Buliang, lokasi pemukiman liar dan perumahan lain dekat kantor lurah Kibing, Tembesi juga berhadapan dengan persoalan yang sama.
Sistem drainase yang sudah tertutup bangunan liar dan dapur rumah warga menjadi penyebab utama banjir di kelurahan Kibing itu.
"Dua titik itu jadi perhatian kami. Bangunan yang memakan drainase akan segera dibongkar," tutur Fridkalter. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diguyur Hujan Deras, 14 Wilayah di Padang Terendam Banjir
Redaktur & Reporter : Budi