Pemandu Lagu Seksi Menjamur di Puncak, Jumlahnya Lampaui PSK

Selasa, 08 November 2016 – 08:50 WIB
Ilustrasi: Radar Jogja

jpnn.com - BOGOR-Pemandu lagu (PL) atau yang beken dengan sebutan lady companion (LC) bukan sesuatu yang baru di dunia hiburan malam kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Ada ratusan wanita cantik dan seksi yang setiap malamnya siap menemani tamu berkaraoke atau bahkan lebih jauh lagi. Akibatnya, kini Puncak dijuluki sebagai Gudang LC.

BACA JUGA: 4 Kalimat Ahok Usai Diperiksa soal Penistaan Agama

Radar Bogor pun mencoba menelisik geliat bisnis jasa pemandu lagu dengan menyambangi salah satu tempat hiburan malam (THM) di Puncak, Minggu (6/11).

Radar Bogor menuju THM karaoke di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Bogor. Tempat karaoke yang berada di sebelah kanan jalan ini dikenal dengan jumlah LC yang mencapai 30 wanita. 

BACA JUGA: Untuk yang Satu Ini, Anies Berani Janjikan Peningkatan 200 Persen

Setiba di lokasi, hujan deras pun menyapa. Diiringi kilatan guntur yang menyala-nyala. Membuat suasana puncak waswas.

Namun rasa waswas itu sirna seketika, ketika memasuki lobi karaoke tersebut. Tak terdengar lagi gemuruh halilintar. Yang ada hanya kemerlip lampu dan musik house menghentak.

BACA JUGA: Dilaporkan ke Polisi, Ahmad Dhani Rugi Besaaaaarrrr

Menoleh kesamping, mata dimanjakan oleh rentetean lady companion yang terpampang di sova muka THM. 

Gelagak tawa genit menyapa satu sama lain. Menarik perhatian setiap tamu karaoke yang datang. Sesekali sorotan mata mereka tajam. Tak berkedip kala sejumlah tamu pria yang datang di loby THM.

"Silakan di room 4. mau pakai LC gak?. Kalau mau nanti saya panggilkan,"ucap pelayan karaoke berambut lurus itu.

Lima menit menunggu, pintu room terbuka. Nampak wanita paruh baya membawa 15 wanita kedalam room. mereka berjejer sembari memberikan senyuman sensual. " Silakan, mau pilih yang mana?,"ucap mami LC.

Radar bogor pun memilih dua dari 15 LC yang dibawanya. Pertama, wanita berkulit zaitun denga rambut lurus sebahu menyapa. "Halo. Sherli,"  ujar LC pertama mengenalkan diri.

Kedua, wanita mengenakan mini dress menyapa. "Halo aku Sinta," timpal LC kedua.

Kedua LC tersebut nampak cekatan kala berada di dalam room. Kegenitan menyapa berharap bisa mendapatkan tips dari para tamu karaoke.

Begitupun kala bernyanyi. Suara mendesah dipadu goyangan sensual, menjadi nilai jual mereka.

"Iya, jadi LC itu ada syaratnya. Selain seksi, bisa nyanyi dan bisa striptis," ujar sherli, kepada Radar Bogor.

Kepada Radar Bogor sherli mengaku, kawasan puncak ini kini lebih dikenal dengan gudang LC atau PL. Seluruh karaoke baik THM maupun Hotel menyediakan LC. Baik menemani di room, Hold, maupun diatas ranjang.

"Jumlah PSK sama PL banyakan PL. PSK gak sampe 200 cewek. Kalau PL yang ada di Puncak bisa sampai 400,"ujar wanita yang tergabung dalam kumpulan PL puncak.

Namun kata sherli, untuk menemani diatas ranjang tidak semua LC mau. Para LC memilah-milah untuk urusan menemani pasca karaoke.

Biasanya tamu muda yang mendapat layanan diatas ranjang. Dengan catatan sang LC suka dan tamu mau menunggu hingga LC pulang.

"Kalau di atas ranjang bisa. Tapi harus nunggu aku pulang dulu," tuturnya.

Dari bisnis LC ini pun cukup menggiurkan. Perputaran uang melebihi bisnis prostitusi gang semen. Data yang dihimpun Radar Bogor, perputaran uang mencapai RP 192 juta per malam (akumulasi harga sewa PL dikalikan jumlah PL dikalikan Jam operasional PL red).

"Kalau tips, semalam paling kecil Rp 400 ribu. Kalau lagi rame sampai Rp 700 ribu,"ujar sherli.

Belum lagi jajan dan minum PL. Di mana sejumlah PL kerap meminta minumam dan rokok dengan harga RP 100 ribu. 

"Ya jajan, paling rokok sama minum. Itu masuk bil tamu karaoke," tuturnya.

Sementara itu, dari kaca mata sosiologi meningkatnya jumlah PL atau LC di kawasan Puncak terjadi akibat keinginan mendapatkan uang dengan lebih instan. 

Terlebih beban hidup yang meningkat, ditambah gaya hidup glamour dikalangan wanita remaja saat ini menjadi pemicunya. 

"Ini dampak dari gaya hidup hedonisme di kalangan remaja. Bukan lagi soal memenuhi kebutuhan hidup,"ujar sosiolog UI Fuxie, saat dihubungi radar Bogor.

Lebih lanjut Fuxie mengatakan gaya hidup yang berlebihan meningkatkan rasa ingin memilikin yang tinggi. hal ini membuat berbagai cara dilakukan. Termasuk menjadi seorang pemadu lagu di tempat hiburan malam.

"Mereka mencari cara instan untuk memenuhi gaya hidup mereka," tukasnya. (all/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apartemen Masih Dibangun Dilalap Api


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler