jpnn.com - JAKARTA - Sudah puluhan tahun warga Kamal, Jakarta Barat, tidak menikmati air ledeng. Tidak hanya itu, untuk menikmati air bersih warga harus membeli air dari Dadap, Tangerang yang bersebelahan dengan Kamal.
Seorang kader Posyandu Mentari III Kelurahan Kamal, Mariati mengaku sudah tinggal puluhan tahun di tempat tersebut tanpa menikmati air ledeng.
BACA JUGA: Dilaporkan ke Polisi, Ahmad Dhani Rugi Besaaaaarrrr
"Kami hanya menggunakan air sumur," kata Mariati kepada calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (7/11).
Apabila sedang musim kemarau, dirinya dan ratusan kepala keluarga lainnya terpaksa membeli air pikulan. Satu pikulnya, kata dia, terdiri atas dua jeriken. Dan satu pikul itu sekitar Rp 6 ribu.
BACA JUGA: Apartemen Masih Dibangun Dilalap Api
"Lumayan kalau beli air banyak," kata Marati.
Apabila yang membeli airnya banyak, Mariati terpaksa harus mengantre. Itupun belum tentu dapat. "Dipakai irit-irit," kata dia.
BACA JUGA: Ahok: Saya Mau Pulang, Sudah Lapar
Dia pun kadang iri karena tetangganya di Dadap bisa mendapatkan air bersih. "Semoga bisa terealisasi," harapnya.
Menanggapi keluhan itu, Anies Baswedan memastikan salah satu prioritasnya adalah cakupan air ledeng di Jakarta. Dia menargetkan cakupan air ledeng di Jakarta naik hingga 200 persen.
Tak hanya itu, dia juga menyiapkan sejumlah program. Di antaranya untuk warga yang ukurannya di bawah 100 meter persegi akan diproritaskan mendapatkan sambungan air leding.
"Tak hanya itu, yang di bawah 75 meter persegi akan dapat diskon," janji Anies. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Ini Alasan Buni Yani Tidak Simpatik pada Ahok
Redaktur : Tim Redaksi