jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mendorong perubahan kebijakan ekonomi dan politik dunia ke depan. Dari sisi informasi dan teknologi, penyebaran Covid-19 dibarengi dengan peningkatan yang tajam dalam penggunaan internet.
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lalu lintas informasi di internet sangatlah masif. Sebanyak 59 juta informasi beredar di WhastApp 1,3 juta di Facebook dan 4,7 juta video diproduksi di YouTube per satu menit.
BACA JUGA: Dinas Kominfo Diminta Susun Program Sesuai NSPK
“Karenanya banyak sekali pilihan, kita harus cerdas memilih informasi. Internet menjadi salah satu upaya kami untuk tetap produktif, asal kita bisa memilah-milah informasi yang benar dan tidak terpengaruh berita hoaks,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Niken Widiastuti.
Internet juga menurut Niken menjadi media sosialisasi paling ampuh untuk mendorong perubahan kebiasaan masyarakat.
BACA JUGA: Kominfo Terbitkan Petunjuk Teknis Pengelolaan Komunikasi
“Perubahan perilaku menjadi budaya baru di Indonesia. Kita bertahan dalam perubahan, beraktivitas dengan masker, berjarak dan pola hidup sehat. Vaksin belum tersedia, gelombang kedua Covid-19 masih mungkin terjadi, satu-satunya cara mencegah adalah disiplin protokol kesehatan,” serunya.
Meski begitu, Niken memaparkan masih banyak ancaman serius di dunia informasi seperti misinformasi, disinformasi dan malinformasi terkait pandemi. Kominfo telah menjaring sebanyak 1.608 jenis hoaks.
BACA JUGA: Pegadaian Beri Diskon GAJIANEMAS, Buruan Ikutan
“Satu hokas saja bisa membingungkan masyarakat, apalagi ini sudah ribuan yang sudah teridentifikasi. Oleh karenanya kami mengimbau agar masyarakat mengenali betul ciri-ciri berita hoaks,” kata Niken.
Pada kesempatan yang sama, DPR RI mendorong agar penggunaan internet digunakan untuk produktivitas komersial bagi masyarakat agar membantu perekonomian negara yang sedang terpuruk.
“Akibat dari pandemi Covid-19 ekonomi Indonesia mengalami konstraksi serius. Ini perlu kita sikapi karena kita berada dalam resesi ekonomi. Pemerintah menggelontorkan insentif usaha sebesar Rp120,61 Triliun, untuk usaha UMKM dianggarkan Rp120,3 triliun," tutur Anggota Komisi 1 DPR RI, Syarif Hasan.
"Ini menjadi peluang besar bagi generasi milenial untuk memulai usaha di tengah pandemi. Apalagi teknologi yang sudah dikembangkan oleh pemerintah sangat menopang anak muda menjalankan usaha agar bisa membantu perekonomian negara," imbuh Syarif.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy