jpnn.com, BONDOWOSO - Desa Taman Sari yang berada pada ketinggian 2500 mdpl di kawasan Gunung Ijen tepatnya di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur merupakan salah satu pusat pemukiman penduduk yang terbentuk karena adanya aktifitas PT. Perkebunan Nasional (PTPN) Lorolas.
Didukung dengan iklim yang sejuk, Desa Taman Sari atau yang lebih dikenal dengan Kampung Baru, kini telah menjelma menjadi "Kawasan Pangan Lestari". Berada sekitar 40 km dari pemukiman lain dan menembus kawasan hutan Gunung Ijen, membuat warga kesulitan mendapatkan bahan pangan sayuran. Namun kini warga sudah tidak lagi mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sayuran dengan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan.
BACA JUGA: Kementan dukung Pencapaian Zero Hunger melalui KRPL
Melaui kegiatan ini semua warga khususnya ibu-ibu memanfaatakan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga.
Dalam kunjunganya di kampung baru, Desa Tamansari, Bondowoso, pada Kamis (1/10), Kepala BKP Agung Hendriadi menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk pengembangan di PTPN dan lingkungan perkebunan swasta lainya, serta pengembangan kegiatan KRPL juga memberikan manfaat ekonomi.
BACA JUGA: BKP Kementan Terbitkan FSVA untuk Atasi Kerawanan Pangan
"Kawasan tersebut dapat sekaligus ditata sehingga menjadi salah satu obyek wisata agro untuk menarik wisatawan Ijen," kata Agung.
Sementara itu salah satu penggerak kelompok Ibu Heri mengungkapkan rasa syukurnya dengan ada nya kegiatan pemanfaatan pekarangan ini. "Alhamdulilah, kalau dulu sulit dapat sayur, sekarang tinggal berkahnya, masyarakat di kampung ini sudah tidak lagi beli sayuran" ungkap nya.
BACA JUGA: BKP Kementan Tingkatkan Kompetensi SDM untuk Dukung Ekspor
Ibu Heri menceritakan bahwa semua rumah tangga di kampung nya bisa mencukupi kebutuhan sayur nya dari pekarangan. Bukan hanya itu, penjual sayur pun ada yang datang setiap minggu untuk membeli sayur dari pekarangan di wilayah nya. Dia pun mengakui bahwa dari pekarangan seluas 30 m2, setiap rumah tangga dapat menghemat minimal Rp 10.000 per hari, dan ini arti nya menambah pendapatan rumah tangga sekitar Rp 300.000 per bulan.
Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Tri Agustin Satriani yang turut mendampingi Kepala BKP mengungkapkan harapannya kepada kelompok, agar meningkatkan kegiatan ekonominya dengan mengembangkan pangan olahan khas yang dikemas menarik sebagai jajanan dan oleh oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Ijen.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKP Kementan Bakal Gelar GPN Untuk Ketiga Kalinya
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh