Pemaparan Surya Paloh Soal Elite Politik Menarik Disimak

Senin, 23 Agustus 2021 – 22:43 WIB
Ilustrasi - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menyebut elite elite politik masih menjadi salah satu penentu arah perjalanan dan pembangunan bangsa.

Elite politik yang dimaksud antara lain ketua umum partai politik.

BACA JUGA: KSAD Sebut Hal Penting Soal Garuda Shield di Masa Pandemi

Surya Paloh menilai hal itu terjadi karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih menerapkan budaya politik paternalistik.

Artinya masih bergantung pada sosok atau figur pemimpin.

BACA JUGA: Bahaya Berpikir Berlebihan, 4 Tips Mengatasinya

Karena itu, elite politik punya peran sekaligus tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat.

"Tanggung jawab lain menjaga dan memelihara demokrasi, serta menjaga kewibawaan," ujar Surya Paloh pada acara 'Dialog Kebangsaan' yang digelar CSIS secara virtual di Jakarta, Senin (23/8).

BACA JUGA: Deddy Corbuzier Terpapar COVID-19 Gejala Berat, Dokter Soroti Begini

Surya Paloh juga mengatakan partai politik perlu memiliki idealisme yang menjadikan institusi itu tetap berwibawa.

Dia khawatir ketika idealisme tidak dipertahankan, maka hal yang terjadi adalah awal malapetaka.

“Lembaga resmi (partai politik) harus tetap berwibawa. Ketika wibawa itu hilang, maka masyarakat tidak punya panutan yang baik,” ucapnya.

Surya Paloh juga menyebut budaya politik akan didominasi oleh semangat pragmatis jika kepercayaan rakyat hilang.

Demi mempertahankan kepercayaan itu, Surya Paloh berpendapat para pimpinan partai dan kader-kader wajib menjadi teladan bagi masyarakat.

“(Banyak pihak) terlalu sibuk dengan hasil lembaga survei. Artinya, pendekatannya apa hasil survei dan itu orientasinya kekuasaan."

Surya Paloh lebih lanjut mengatakan partai politik juga mengemban tanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran serta mengawasi pelaksanaan demokrasi di Tanah Air.

“Negeri ini masih perlu edukasi, pendidikan, bagaimana kesadaran masyarakat bisa bangkit hingga timbul paling tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban,” tuturnya.

Pernyataan itu merujuk pada praktik demokrasi yang memungkinkan ruang kebebasan terbuka luas untuk publik.

Menurut Surya Paloh, kebebasan itu perlu diikuti oleh pemahaman pentingnya menggunakan hak sekaligus menjalankan kewajiban sebagai warga negara.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler