jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Suntana angkat bicara mengenai pemasangan bendera dengan lambang ISIS di pagar depan kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7) pagi.
"Jadi, pagi tadi ada masyarakat yang menaruh selebaran di pagar luar Polsek Kebayoran Lama pada saat anggota sedang salat subuh. Dia menaruh lalu dia pergi," kata Suntana di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/7).
BACA JUGA: Mapolsek Kebayoran Lama Dipasangi Bendera ISIS
Kepolisian tidak tinggal diam terkait aksi pemasangan bendera dengan lambang ISIS tersebut. Polisi melakukan pemeriksaan untuk mengetahui pelaku. "Mudah-mudahan berdasarkan CCTV dan bukti lain, kami bisa ungkap siapa pelakunya," tutur Suntana.
Selain bendera berlambang ISIS, polisi juga menemukan botol air mineral satu liter yang di dalamnya terdapat surat berisi ancaman terhadap TNI dan Polri yang dianggap kafir.
BACA JUGA: Kang TB Ingatkan Pemerintah Tak Terbujuk Keinginan Duterte Libatkan TNI di Marawi
Suntana menjelaskan, petugas Kepolisian selalu siap menghadapi risiko. Mereka juga telah diingatkan supaya tidak perlu takut dengan ancaman teror.
"Ini hanya sekelompok masyarakat yang membuat rasa khawatir. Polisi yang bertugas tak usah takut," ucap Suntana.
BACA JUGA: TB Hasanuddin Ingatkan Pemerintah Tidak Reaktif
Sementara Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, Kompol Alam Nur mengatakan bendera tersebut diduga dipasang oleh seorang pengendara motor.
Bendera berwarna yang diduga ISIS itu diketahui berukuruan 100 cm x 50 cm, terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran lama. Selain itu polisi juga menemukan pesan bernada ancaman pada secarik kertas karton berwarna kuning. (cr2/gil/jpg/jpnn)
Berikut bunyi pesan tersebut:
"Wahai para Ansor Thogut Polri, TNI, Banser, Densus, dan para antek-antek laknatulloh, bertobatlah kalian dari jalan yang menyesatkan itu, berhentilah kalian menyembah dan melindungi berhala yang kalian banggakan, yang kalian sebut dengan nama Pancasila najis itu yang telah menggantikan hukum Allah dengan hukum jahiliyah yang telah kalian buat."
"Sadarlah kalian sesungguhnya kalian berperang di barisan Thogut, dan kami berperang di barisan iman (QS An Nisa:76), berhentilah kalian menyebut dan memfitnah kami sebagai teroris, bahwa pada dasarnya kalianlah teroris sebenarnya, karena kalian telah membunuh dan menangkap umat muslim serta ulama-ulama kami (Para Muwahidin) yang mempelajari dan mengamalkan tauhid yg dibawa dan diajarkan oleh Rosul kami Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam."
"Dan ketahuilah, kami akan terus meneror kalian sebagai mana kalian meneror kami (para muwahidin) dan kami akan memburu kalian sebagaimana kalian memburu saudara seiman kami di Poso."
"Ketahuilah, perang telah dimulai, akan kami buat Jakarta ini seperti Marawi. Akan kami gulingkan hukum jahiliyah serta berhala Pancasila yang kalian banggakan dan akan kami tinggikan hukum Allah yg mana adil dan sempurna (QS Al Maidah:50) di atas pedang-pedang kami, khilafah islamiyah Ala Minhajin Nubuwah akan segera tegak ditanah air ini Insya Allah Biidznillah."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Alumni Perang Suriah Menyebar di Seluruh Indonesia
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar