jpnn.com, JAKARTA - Polri telah memeriksa secara intensif penyerang Gereja St Lidwina, Trihanggo, Gamping, Sleman, Jogjakarta Sulyono, 23.
Pelaku diduga sebagai teroris yang bergerak sendiri atau lone wolf.
BACA JUGA: Jangan Impor, Petani Indonesia Sanggup Penuhi Stok Jagung
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, hal itu diketahui setelah pemeriksaan mendalam.
Pelaku, kata dia, telah terkena paham radikal.
BACA JUGA: Jagung Melimpah, Gorontalo Wajib Serapan 120 Ton per Hari
"Sudah menjadi tersangka, dia pernah SMP di Banyuwangi, SMA di Morowali, kemudian kuliah di Palu. Lalu ikut kegiatan organisasi keagamaan yang mempunyai aqidah berbeda," beber Setyo di Divhumas Polri, Selasa (13/2).
Kemudian pelaku juga pernah masuk pondok pesantren yang ada di Magelang, Jawa Tengah sebelum akhirnya ke Yogyakarta.
BACA JUGA: Aksi Serap Gabah untuk Membantu dan Menyejahterakan Petani
Pemahaman pelaku soal agama diduga menyimpang usai mengemban pendidikan di pesantren tersebut.
"Transit di Jogja, dia melihat-lihat di internet di mana gereja yang dekat dan di mana dia bisa beli senjata," tambah mantan Wakabaintelkam ini.
Setyo menerangkan selama di Yogya, pelaku yang membacok pastur jemaat dan polisi itu tak memiliki tempat tinggal khusus.
Karena hanya transit dari Magelang untuk pulang ke rumah di Surabaya.
Lulusan Akpol 1984 ini menambahkan, pelaku sudah di Yogyakarta selama tiga hari dan berdiam diri di musala. Dia menyayangkan tak ada warga yang curiga terhadap pelaku ketika tinggal di musala.
"Harusnya ada koordinasi agar kejadian ini bisa dicegah," tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Amran Terima Kunjungan Wakil Menteri Pertanian Brazil
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan