Pembagian KIS Terhambat, Ini Penyebabnya

Selasa, 30 Mei 2017 – 02:31 WIB
Presiden Bagikan KIP, KIS dan PKH Bagi Warga Bandung Ilustrasi by: Fajri Achmad/Jabar Ekspres

jpnn.com, TABANAN - Pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Tabanan terhambat akibat terjadi ketidaksesuaian antara NIK penerima KIS dengan nomor KK. Hal itu membuat warga harus memperbaikinya lagi ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan.

Kepala Dinas Sosial Tabanan Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan menerangkan jika sekitar 5.000 lebih data warga dalam memohon KIS PBI (Penerima Bantuan Iuran) mengalami ketidaksesuaian antara nomor KK dengan nomor NIK. Warga pun harus kembali lagi mengurus ke Disdukcapil.

BACA JUGA: Tim Ahok-Djarot: Kesalahan NIK Jadi Modus Baru di Putaran Kedua

“Sementara untuk penyebabnya kita belum tahu, karena program ini bersinergi dengan instansi lain,” tegasnya seperti dilansir Bali Express (Jawa Pos Group).

Lebih lanjut, Gunawan mengatakan ketidaksesuaian antara nomor KK dengan nomor NIK pemohon diketahui setelah staf melakukan verifikasi data sebelum nantinya disetorkan ke BPJS.

BACA JUGA: Menko PMK Salurkan KIS, KIP, PMT dan PKH Untuk Warga Cirebon

“Jadi data pemohon yang dibawa oleh perangkat desa ke kantor itu harus benar-benar valid, karena jika data salah, di BPJS data tersebut tidak akan conect,” imbuhnya.

Namun menurutnya, keterlambatan warga dalam menerima KIS tidak akan memakan waktu lama, lantaran saat data sudah valid dan disetorkan ke Dinas Sosial maka hal itu akan segera diproses. “Kami rasa tidak akan lama, proses cetak juga tidak ada masalah,” lanjut Gunawan.

BACA JUGA: Presiden Penuhi Janjinya Bagikan KIS di Bandung

Saat ini dari kouta sebanyak 56. 240 yang didapatkan Pemkab Tabanan untuk KIS PBI, sebanyak 41. 386 KIS yang sudah dicetak dan sudah didistribusikan kepada masyarakat. Sisa kuota saat ini sebanyak 14.854 namun sudah ada data masuk sebanyak 6.394 yang akan siap cetak, sehingga kekurangan untuk memenuhi kouta saat ini tinggal 8.460.

“Dan dari 8.460 ini sudah ada datanya, tinggal dicocokkan oleh BPJS karena kami setorkan data itu ke BPJS setiap tanggal 20 di setiap bulannya,” pungkasnya.(ras)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Pemegang KIS Berhak Dapatkan Layanan yang Baik


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler