jpnn.com, BRUSSELS - Uni Eropa (UE) menyatakan sikapnya untuk mengkritisi aksi pembakaran Al-Qur’an di Stockholm, Swedia.
Organisasi supranasional yang menghimpun 27 negara Eropa itu menganggap pembakaran kitab suci umat Islam tersebut sebagai tidakan ofensif, tidak sopan, dan profokatif.
BACA JUGA: Bereaksi Keras soal Pembakaran Al-Quran, Paus Fransiskus Marah dan Muak
“Manifestasi rasisme, xenofobia, dan terkait intoleransi tidak punya tempat di Eropa,” ujar Juru Bicara UE Nabila Massrali.
Sikap Uni Eropa itu sejalan dengan Kementerian Luar Negeri Swedia yang juga secara keras menentang aksi pembakaran Al-Qur’an di depan masjid di Stockholm pada saat Iduladha lalu (28/6).
BACA JUGA: Pegang Al-Quran, Putin Tegaskan Penista Kitab Suci Umat Islam Harus Dihukum
“Tindakan ini (pembakaran Al-Qur’an, red) bukanlah cara yang merefleksikan pendapat Uni Eropa,” imbuhnya.
Menurut Nabila, tindakan yang patut disayangkan itu bukan semata-mata karena pedemo membakar Al-Qur’an.
BACA JUGA: Ketakutan setelah Aksi Bakal Al-Quran, Swedia Perketat Kontrol Perbatasan
“Lebih menyedihkan lagi bahwa tindakan itu dilakukan selama perayaan Iduladha yang penting bagi Muslim,” katanya.
Aksi pembakaran Al-Qur’an di Stockholm, ibu kota Swedia, pada pekan lalu memicu polemik. Pelakunya ialah Salwan Momika, seorang pengungsi asal Irak.
Awalnya Kepolisian Swedia menolak permohonan izin pengunjuk rasa yang berencana membakar Al-Qur’an di depan sebuah masjid di Stockholm.
Namun, pengadilan Swedia membatalkan keputusan polisi. Hakim beralasan tindakan polisi menolak permohonan izin aksi pembakaran Al-Qur'an telah melanggar kebebasan berbicara.(DailySabah/JPNN.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WN Irak Bakar Al-Quran di Swedia, Erdogan Bersumpah Beri Pelajaran kepada Barat
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi