Pembangkit Diserbu, Listrik Meksiko Mati

Selasa, 29 Oktober 2013 – 12:01 WIB

jpnn.com - MORELIA - Publik Meksiko terpaksa merasakan dampak perang kartel obat bius. Minggu lalu (27/10) sekelompok pria bersenjata yang melengkapi diri mereka dengan bom molotov menyerang beberapa pembangkit tenaga listrik di Negara Bagian Michoacan. Akibatnya, penduduk 14 kota di Meksiko terpaksa bertahan tanpa listrik.

"Sarana pembangkit tenaga listrik nasional, enam depo pengisi bahan bakar (SPBU), dan sebuah toko menjadi target serangan kelompok tidak bertanggung jawab. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut," terang Kementerian Dalam Negeri dalam pernyataan resminya kemarin (28/10). Sayangnya, para pelaku berhasil melarikan diri.

BACA JUGA: Spanyol Desak AS Beberkan Data Penyadapan

Jubir Kementerian Dalam Negeri Meksiko Eduardo Sanchez mengatakan bahwa aparat masih memburu para pelaku. Kendati media setempat menyebut para penyerang itu sebagai bagian dari kartel obat bius, Sanchez memilih tidak berkomentar. Dia mengaku telah melimpahkan kasus tersebut kepada polisi. Selanjutnya, aparatlah yang bertugas mengejar para pelaku dan mengungkap motif di balik itu semua.

"Akibat insiden tersebut, lebih dari 420.000 unit rumah tidak mendapatkan pasokan listrik. Itu termasuk beberapa permukiman di Kota Morelia," lapor Estefano Conde, Jubir Komisi Listrik Federal.

BACA JUGA: AS Stop Sadap Angela Merkel

Namun, ratusan ribu warga itu tidak perlu berlama-lama bertahan dalam kegelapan. Sebab, sebanyak 60 persen pasokan listrik bisa dipulihkan pada Minggu malam.

Secara terpisah, seorang pejabat pemerintah yakin bahwa pelaku serangan brutal Minggu lalu adalah kartel obat bius Knights Templar. Melalui serangkaian aksi kekerasan itu, mereka hanya ingin publik mengakui eksistensinya di salah satu wilayah rawan konflik di Meksiko tersebut. Akhir pekan lalu Knights Templar juga unjuk kekuatan di Kota Apatzingan yang mengakibatkan satu orang tewas.

BACA JUGA: Pemerkosa Hanya Disuruh Potong Rumput

Pejabat pemerintah yang merahasiakan identitasnya itu menyebut Knights Templar sengaja menyerang fasilitas publik untuk menggertak lawannya, kartel obat bius Jalisco New Generation. Knights Templar menuding pesaingnya tersebut mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Termasuk mendapat perlindungan dari unit pasukan khusus Michoacan yang baru saja terbentuk.

"Semua ini murni persaingan kartel obat bius. Antara Knights Templar dan Jalisco New Generation. Ini soal perebutan kekuasaan," sebut pejabat tersebut.

Knights Templar, menurut dia, berusaha menghukum publik yang dianggap membekingi pesaingnya. Serangan itu juga menjadi peringatan kepada masyarakat luas agar tidak berupaya melawan atau menundukkan Knights Templar.

Sejak Mei lalu, pemerintah pusat menempatkan ribuan personel militer tambahan ke Michoacan. Itu karena selama beberapa bulan sebelumnya, beberapa kartel obat bius di kawasan tersebut saling adu kekuatan dan saling serang. Kesewenangan kartel-kartel obat bius itu memaksa warga membentuk unit pertahanan sipil bersenjata di beberapa titik. (AFP/hep/c6/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrakan di Tiananmen, Lima Orang Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler