jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pembangunan infrastruktur digital diperlukan untuk menjawab tantangan ekonomi global dan mendukung adopsi teknologi masa depan.
Dia mengaku pihaknya bersama operator telekomunikasi melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Turun Tajam, Anjlok!
"Saat ini, telah terdapat total 459.111 KM jaringan fiber optik nasional untuk keperluan layanan broadband telekomunikasi,” kata Johnny, Rabu (18/5).
Jaringan itu, lanjut dia, sudah termasuk jaringan kabel serat optik Palapa Ring sepanjang 12.400 kilometer yang dibangun oleh Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo.
BACA JUGA: Menkominfo Buka-bukaan soal Pengembangan Metavers di Indonesia, Jangan Kaget, ya!
Johnny juga mengeklaim pihaknya mendorong penguatan konektivitas melalui penggelaran jaringan fiber-link, microwave link, dan satelit untuk mendukung 150 ribu titik layanan publik tambahan di Indoneisa.
“Pada akhir 2023, dua High-Throughput Satellite yaitu satelit SATRIA-I dan Hot Back Up Satellite yang berkapasitas mencapai 300 Gbps, akan diluncurkan untuk melayani konektivitas internet bagi 150 ribu titik layanan publik tambahan di Indonesia," tutur politikus partai NasDem itu.
BACA JUGA: Kemenkeu Sedang Fokus Memantau, Ada Masalah Serius?
Dia memerinci 150 ribu titik layanan publik itu terdiri dari 93.900 titik sekolah, 47.900 titik kantor pemerintah daerah, 3.700 titik fasilitas kesehatan, 3.900 titik kompleks layanan keamanan dan ketertiban masyarakat, dan 600 titik fasilitas lainnya.
Kemudian, Kemenkominfo juga berupaya mewujudkan pemerataan jaringan 4G di seluruh Indonesia.
Hal itu dilakukan dengan menyelesaikan pembangunan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G untuk desa dan kelurahan yang masih blank spot.
"Semua ini untuk mengantar Indonesia menghadapi era transformasi digital," tandas Johnny G Plate. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo: Indonesia Butuh 600 Ribu Talenta Digital Setiap Tahun
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Dea Hardianingsih