Pembangunan Proyek Jembatan Holtekamp Jayapura Dilanjutkan

Kamis, 22 Februari 2018 – 11:57 WIB
Proyek pembangunan Jembatan Holtekamp, Jayapura yang menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi. Foto: dok Humas PT PP

jpnn.com, JAYAPURA - PT PP saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Holtekamp, Jayapura yang menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi, dengan panjang bentang utama jembatan mencapai 433 meter, sementara jembatan bentang pendekat mencapai 900 meter.

Jembatan Holtekamp dikerjakan dengan metode yang pertama kali dilakukan di Indonesia, yakni strand lifting (full span).

BACA JUGA: Komut PP Kunjungi Proyek Rusunami Jakabaring, Hasilnya?

"Metode ini mempertimbangkan faktor risiko kegempaan di lokasi proyek yang tergolong tinggi, sehingga akan sangat riskan bila proses pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya di site. Konsep utama metode ini adalah mengerjakan proses pemasangan secepat mungkin untuk mengurangi risiko gempa yang terjadi," ujar Dirut PT PP Tumiyana.

Mengingat faktor risiko tersebut, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental dilakukan di Pasuruan oleh PT Bromo Steel Indonesia, anak usaha dari PT Boma Bisma Indra (Persero).

BACA JUGA: PT PP Tinjau Pengoperasian PLTU Lampung Tengah

Sedangkan final assembly atau perangkaian seluruh segmen menjadi rangka jembatan utuh dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, yang memiliki fasilitas memadai dan dilengkapi pelabuhan.

Tumiyana menyatakan bahwa proyek Jembatan Holtekamp merupakan contoh sinergi BUMN, dengan Konsorsium PT PP, yakni PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya sebagai Kontraktor Utama, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental oleh PT Boma Bisma Indra, sedangkan final assembly dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia .

BACA JUGA: Januari 2018, PT PP Raih Kontrak Baru Rp 2,3 triliun

Tumiyana menjelaskan, proses pengangkatan dan pemasangan center span pada pembangunan Jembatan Holtekamp Jayapura sempat terhenti terkait adanya moratorium atau penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang (elevated).

Namun, karena kondisi cuaca dan ombak diperkirakan baik, pekerjaan pemasangan rangka jembatan tersebut dilanjutkan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemasangan rangka jembatan dilanjutkan karena sudah dievaluasi dan diuji oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan.

"Hasil evaluasi tersebut menyatakan pemasangan rangka baja jembatan layak untuk terus dilanjutkan," kata Arie.

Pria yang juga menjabat sebagai salah satu Komisaris PT PP (Persero) Tbk ini menambahkan, jembatan tersebut menjadi proyek infrastruktur dengan pekerjaan layang pertama yang boleh kembali dilanjutkan setelah adanya instruksi penghentian sementara.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Kunjungi Proyek Terowongan Double Track Terpanjang


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler