jpnn.com, PALEMBANG - Countdown atau hitung mundur penyelenggaraan Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018 akan digelar malam ini (18/8).
Namun, persiapan ajang dua tahunan itu masih menyisakan sejumlah masalah.
BACA JUGA: Jelang Asian Games 2018, Palembang Butuh 2 Ribu LO
Pendek kata, setahun lagi pesta olahraga antarnegara Asia yang ke-18 itu bakal dilaksanakan di Indonesia, tepatnya Jakarta dan Palembang.
Panitia Pelaksana Asian Games alias INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committe) melalui Deputi I Bidang Olahraga Muddai Madang mengklaim untuk pembangunan infrastruktur tanpa persoalan.
BACA JUGA: Asian Games Paling Banyak Sedot APBD
“Baik itu pembangunan venues di Kompleks Gelora Bung Karno Senayan maupun wisma atlet Kemayoran Jakarta. Semua sesuai jadwal,” ujarnya.
Infrastruktur di Palembang juga demikian, meskipun pembangunan tidak sepeserpun menggunakan dana INASGOC.
BACA JUGA: Komisi X Setujui Usulan Anggaran Inasgoc Rp 1,5 Triliun Â
Menurut Muddai, kendala dimaksud adalah sisi kelengkapan administrasi. Bahkan, pihaknya kini dipusingkan dengan pengelolaan wisma atlet di Kemayoran yang sudah rampung.
“Setelah pembangunan ini kami belum tahu diserahterimakan ke siapa,” ujarnya.
Sebaliknya, kata dia, kalau INASGOC yang menangani, jelas tak memiliki alokasi dana untuk biayai wisma atlet yang cukup tinggi. Demikian juga persiapan penyelenggaraan venue bowling setelah dibangun, tentu butuh koordinasi dengan kementerian, lembaga, atau instansi lain.
“Model pekerjaan seperti ini menyita energi luar biasa banyak,” terangnya.
Rumitnya melengkapi administrasi ini, lanjut pengusaha asal Palembang itu, membuat dana untuk INASGOC juga mengendap. Untuk menyiapkan Asian Games 2018, pihaknya sudah menerima alokasi dana dari APBN Rp500 miliar.
Selain Rp500 miliar, negara menyiapkan Rp1,8 triliun lagi untuk tahun ini yang juga masih menunggu pencairan. Sementara tahun depan dialokasikan Rp2,7 triliun. Jadi total pelaksanaan Asian Games 2018 sedot Rp5 triliun.
“Dana Rp500 miliar itu sudah ada, tapi nganggur alias belum terserap maksimal. Sampai sekarang baru terealisasi di bawah 10 persen,” ujar Mudai.
Sebab untuk pencairan, sesuai peraturan. Banyak syarat yang harus dipenuhi satker-satker padahal mereka inginnya persiapan cepat.
Bos Sriwijaya FC ini juga menyebut, dana INASGOC baru terserap untuk dua test event sejak Juli lalu yakni paralayang dan triathlon.
“Bahkan untuk pembiayaan operasional INASGOC saja kami masih patungan karena mencairkan dana itu kita terganjal sejumlah persyaratan (administrasi),” imbuhnya. (cj11/kmd/ion/fad/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak JK Jamin Anggaran Asian Games 2018 Tak Ada Masalah
Redaktur & Reporter : Budi