jpnn.com - PASURUAN – Pemerintah harus merogoh kocek lebih dalam untuk merealisasikan proyek tol Gempol-Pasuruan (Gempas) section 1 (GempolRembang). Sebab, anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan dipastikan mengalami peningkatan dibanding sebelumnya.
Itu lantaran saat ini tim pejabat pembuat komitmen (PPK) tengah melakukan peninjauan harga sejumlah lahan yang belum bebas. “Informasi yang kami terima, sampai sekarang (kemarin) proses appraisal masih berjalan. Targetnya, dalam dua pekan ke depan selesai,” terang Hengki Herwanto, dirut PT Transmarga Jatim Pasuruan selaku pengelola tol Gempol–Pasuruan.
BACA JUGA: Empat Bank BUMN Konsolidasi ATM agar Nasabah Nyaman Bertransaksi
Menurutnya, harga lahan itu dipastikan naik saat ditinjau ulang. Harga pembebasan tanah itu, disebutkan bakal menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Dengan adanya proses ini (reappraisal), pastinya harga akan naik. Paling tidak, beberapa persen dari nilai sebelumnya,” sebut Hengki.
BACA JUGA: Djakarta Lloyd-Telkom Kerjasama untuk Pendistribusian Barang Antarpulau yang Murah
Bila hasil reappraisal sudah dirilis, Hengki menyebut itu adalah harga final. Jika pemilik lahan tetap keberatan, maka langkah akhir konsinyasi bakal ditempuh. Atau, seperti yang terjadi di pembebasan ruas tol Gempol-Pandaan beberapa waktu lalu yang akhirnya tuntas.
“Kami berharap cukup melalui proses reappraisal, semuanya sudah berhasil dibebaskan. Tapi, jika tetap sulit, palang pintu terakhir melalui konsinyasi terpaksa ditempuh,” tegasnya.
BACA JUGA: SMF Salurkan Rp 1,5 Triliun untuk Satu Juta Rumah
Diketahui, proyek pengerjaan tol Gempas section 1 sejauh ini masih terganjal pembebasan lahan. Pengerjaan jalan bebas hambatan sepanjang 13,9 kilometer itu, sejauh ini menyisakan sekitar 10 hektare lahan yang belum bebas. Lahan yang belum bebas itu tersebar di Kecamatan Beji, Bangil, dan Rembang.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DP Murah Belum Bisa Genjot Penjualan Rumah
Redaktur : Tim Redaksi