BACA JUGA: Sepatu untuk Menimpuk Bush Dimusnahkan
''Pemerintah terus mengupayakan berbagai langkah agar sebelas WNI tersebut bisa segera diselamatkan,'' tegas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Jumat (19/12)
Menurut dia, pemerintah terus melakukan koordinasi penyelamatan dengan berbagai pihak yang terlibat
BACA JUGA: Abhisit: Pulanglah Thaksin
Saat ini, Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia membuat crisis center untuk berkoordinasi dengan pihak terkait''Crisis center itu akan terus diberlakukan hingga ada kontak dengan pemilik kapal
BACA JUGA: Pemerintah Kantongi Nama Sandera
Crisis center juga melibatkan pemerintah Malaysia, perusahaan pemilik kapal, serta pemerintah Yaman dan Kenya,'' ujarnya.Sebagaimana diwartakan, sebelas warga Indonesia yang bekerja sebagai ABK penarik (kapal tunda) Malaysia Indra Shipping dibajak perompak Somalia di perairan Yaman, Selasa (16/12)Saat itu, kapal mereka sedang disewa perusahaan minyak Prancis, Total.
Informasi mengenai data ABK diketahui dari perusahaan kapal Malaysia yang dihubungi kelompok bajak laut''Karena kendala bahasa, pemilik kapal menyewa penerjemahSetidaknya sudah ada kontak (pembajak) dengan pemilik,'' katanyaBerdasar perkembangan terakhir yang diterima Deplu, saat ini belum ada tuntutan yang jelasTapi, kondisi para WNI sehat dan aman.
Meski begitu, dia mengaku Departemen Luar Negeri masih belum bisa merilis secara resmi identitas WNI yang menjadi korbanSebab, pemerintah masih menunggu hasil verifikasi dan persetujuan pihak keluarga''Yang jelas, kesebelas ABK itu berasal dari Jawa dan Sulawesi dan rata-rata kelahiran 1960 hingga 1980,'' ungkapnya.
Pemerintah Indonesia juga sedang meneliti apakah ABK-ABK tersebut telah diasuransikan oleh pemilik kapalSebagai tenaga kerja asing yang bekerja di kapal, idealnya sebelas WNI tersebut telah diasuransikan.
Dari mancanegara, kapal Tiongkok Zhenhua 4, Rabu (17/12), berhasil diselamatkan pasukan internasional dari para pembajak''Saat pembajak datang, ada helikopter dari pasukan internasional yang datang membantu kami,'' tutur Kapten Zhenhua 4 Peng Weiyuan saat diwawancarai China Central Television.
Dia menceritakan, saat pembajak datang, krunya melakukan perlawanan seadanyaMulai melemparkan botol hingga menggunakan meriam air''Ada tujuh hingga sembilan pembajak yang sempat mendarat di kapal kamiSemua bersenjataUntung ada bantuan datang,'' ungkapnya(Reuters/iw/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Tuai Pujian, Bush Panen Hinaan
Redaktur : Tim Redaksi