JAKARTA - Pansel Pimpinan KPK mulai bekerja cepatTepat tiga hari, setelah menggelar rapat pleno, Pansel langsung mempublikasikan sejumlah nama yang lolos dalam seleksi awal atau seleksi administasi
BACA JUGA: Tikus di Proyek Infrastruktur Harus Disikat
Bertempat di Gedung Kemenkum dan HAM, Minggu (27/6), Pansel Pimpinan KPK mengumumkan 145 nama yang berhasil melaju ke tahap seleksi kedua."Berdasarkan rapat pleno Pansel Pimpinan KPK, memutuskan bahwa terdapat 145 calon yang dinyatakan lulus seleksi administrasi dan berhak mengikuti proses seleksi selanjutnya," papar Menkum dan HAM yang juga menjabat sebagai Ketua Pansel Pimpinan KPK Patrialis Akbar, didampingi beberapa anggota Pansel lainnya.
Patrialis melanjutkan, 145 nama tersebut berhasil menyingkirkan 142 nama, dari total 287 pendaftar yang berkasnya diterima
BACA JUGA: Jabatan Kapolres Dihargai Lebih Rp 100 Juta
Sisanya berasal dari bidang ekonomi, keuangan dan perbankanBACA JUGA: Kerap Dipusingkan Agenda dari Pusat yang Berubah-ubah
Dia melanjutkan, ada sejumlah alasan Pansel KPK dalam mengugurkan calon-calon di tahap seleksi awalYakni, banyak persyaratan administrasi yang tidak dipenuhi oleh pendaftar
Diantaranya, tidak melampirkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat permohonan tidak bermaterai dan hal remeh-temeh lainnya"Kita harus cermatKetidaktelitian ini justru menjadi salah satu faktor gagalnya peserta yang ikut seleksi," imbuh Patrialis
Wakil Ketua Pansel Pimpinan KPK MH Ritonga menambahkan, persoalan usia juga menjadi salah satu faktor kegagalan para calon pimpinan KPKDia menguraikan, dari total jumlah pendaftar, ada 15 calon yang usianya tidak memenuhi syarat
Rinciannya, 12 calon usianya melebihi 65 tahun dan tiga calon yang usianya kurang dari 40 tahunPara calon yang gugur karena faktor usia tersebut di antaranya pengacara senior OC Kaligis dan pengacara muda Farhat Abbas
Ritonga melanjutkan, nama calon pimpinan yang lolos seleksi administrasi tersebut akan diumumkan di media dan website resmi Kemenkum dan HAM pada hari iniSetelah nama calon dipublikasikan, pihak Pansel memberikan kesempatan kepada masyarakat umum yang ingin memberikan tanggapan, pendapat atau masukan tertulis terkait integritas, kapasitas dan karakter calon tersebut, hingga 28 Juli mendatang"Karena itu, diharapkan ada tanggapan masyarakat selama satu bulan penuh,"katanya
Dalam seleksi tahap dua ini, kata Ritonga, Pansel Pimpinan KPK akan membentuk tim pendukung lapanganTim tersebut akan menggunakan tenaga yang diperbantukan dari berbagai instansi pemerintahTim pendukung tersebut bertugas melakukan verifikasi dan investigasi lapangan, terkait laporan masyarakat atas calon yang bersangkutan
"Ada hal-hal atau kebenaran yang ingin kita pastikan tentang calon yang bersangkutanJadi, tim ini akan turun ke lapangan untuk melakukan investigasi dengan tujuan mengetahui data-data calon yang sebenarnyaKalau ada calon yang rekam jejaknya buruk, bisa diketahui,"urai Ritonga
Patrialis menambahkan, jika ada calon yang terlibat kasus hukum, Pansel akan mengonfirmasi kepada pihak KPK, Kepolisian, Kejaksaan hingga Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU)"Kalau yang bersangkutan terbukti terlibat kasus hukum, ya akan langsung digugurkan,"tambah Patrialis
Sementara itu, deretan nama calon yang lolos cukup bervariasiNamun, banyak nama-nama pengacara pembela koruptor masuk dalam seleksi awalAntara lain, pengacara Anggodo Widjojo, Raja Bonaran Situmeang, pengacara Nunun Nurbaeti, Partahi Sihombing, pengacara hakim Muhtadi Asnun, Alamsyah Hanafiah, hingga dua pengacara Ari Muladi yang sama-sama lolos, Petrus Selestinus dan Sugeng Teguh SantosaSelain deretan nama pengacara koruptor tersebut, terselip nama pengacara Susno Duaji, Henry Yosodiningrat dan pengacara Bibit-Chandra, Bambang Widjojanto
Nama-nama lain yang banyak direkomendasikan para tokoh masyarakat, seperti Jimly Asshidique dan Muhammad Busyro Muqoddas juga berhasil lolos di seleksi administrasiAnggota DPD dari provinsi Bali, I Wayan Sudirta, mantan Mensesneg era Presiden Gus Dur, Bondan Gunawan hingga ketua presidium gerakan facebookers Bibit-Chandra Muhammad Nurlapong juga turut meramaikan daftar calon yang berhak mengikuti seleksi tahap dua.
I Wayan Sudirta, salah satu kandidat yang lolos seleksi administrasi, mengatakan banyak figur bagus yang lolos seleksi tahap awal iniDia percaya pansel pada akhirnya akan memilih figur terbaik yang paling tepat dan cocok untuk memimpin KPK."Jabatan Ketua KPK itu amanahIni bukan pekerjaan biasa," kata alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang dan pendiri Bali Corruption Watch (BCW), itu.
Wayan mengingatkan KPK merupakan lembaga khusus yang bertugas memberantas korupsiKorupsi itu sendiri, tegas dia, merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime)"Jadi, diperlukan ketulusan dan keberanian yang luar biasa juga untuk menjalankan tugas yang sangat berat tersebut," ujarnya.(ken/pri/dyn/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW : Calon Kapolri Tak Punya Figur Anti Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi