jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy membela Presiden Joko Widodo dari tudingan yang menyebut penggratisan Tol Suramadu sebagai bentuk kampanye. Romi -panggilan kondangnya- meyakini tak ada unsur kampanye saat presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu hadir untuk meresmikan penggratisan Tol Suramadu.
“Tetapi saya katakan unsur kampanyenya sama sekali tidak ada,” ujar Romi kepada wartawan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10).
BACA JUGA: Anak Republik Deklarasi Dukung Jokowi di 6 Provinsi
Politikus asal Yogyakarta itu menjelaskan, penggratisan Tol Suramadu itu merupakan kebijakan publik yang didasari analisis mendalam selama beberapa tahun terakhir. Legislator PPP itu menegaskan, pemerintah tentu sudah melakukan evaluasi atas sistem berbayar di jembatan yang menghubungkan Pulau Madura dengan Pulau Jawa tersebut.
Karena itu Romi menyesalkan pihak yang mempersoalkan kebijakan Presiden Jokowi itu dengan melaporkannya ke Bawaslu. “Kalau seluruh kebijakan yang dibuat untuk masyarakat disebut kampanye, ya susah dong,” ucapnya.
BACA JUGA: Honorer K2 Beri Deadline Jokowi 1 Bulan, Prabowo jadi Opsi
Romi pun menilai langkah pihak yang melaporkan Jokowi ke Bawaslu sebagai upaya mendegradasi calon presiden (capres) petahana itu. Sebab, Jokowi membuat kebijakan populis yang sulit disaingi kubu penantang.
“Jadi ini hal biasa dalam pemilu. Tapi, bagi saya Pak Jokowi justru harus lebih banyak melakukan kebijakan-kebijakan populis bukan hanya menjelang pemilu tetapi berlanjut kalau beliau terpilih lagi sampai 2024,” kata Romi.
Sebelumnya Forum Advokat Rantau (Fara) melaporkan Presiden Jokowi ke Bawaslu, Selasa (30/10). Laporan itu didasari dugaan bahwa Presiden Jokowi melakukan kampanye melalui kebijakan menggratiskan fasilitas Tol Suramadu.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Kubu Prabowo: Realisasi Janji Jokowi Buat Gempa Lombok Ribet
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaya Kampanye Sandiaga Uno Bisa Merepotkan Jokowi-Maruf
Redaktur : Tim Redaksi