jpnn.com - JPNN.Com - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meminta Polri agar tidak secara gampang menembak mati orang-orang yang baru berstatus terduga teroris. Menurutnya, hal itu justru menimbulkan pertanyaan publik.
"Banyak juga yang mempertanyakan kenapa ya baru terduga bisa ditembak mati," ujarnya, Minggu (25/12).
BACA JUGA: Polri Berlakukan Siaga Satu, Ini Penjelasan Pak Tito
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, segala bentuk macam teror harus ditolak. Hidayat juga mengakui pentingnya upaya preventif terhadap terorisme.
Namun, lanjut dia, jangan sampai ada salah tangkap atau bahkan salah tembak terhadap orang-orang yang baru diduga jaringan teroris. Bahkan ada terduga teroris yang saat dijemput paksa masih sehat, tapi saat dipulangkan sudah jadi mayat.
BACA JUGA: Status Siaga Satu, Polri Kerahkan 2/3 Kekuatan
"Kan ada kejadian salah tangkap. Atau sebaliknya, ditangkap sehat walafiat, pulang jadi mayat. Sementara belum terbukti juga dia teroris atau tidak," tuturnya.
Karenanya dia dia mewanti-wanti Polri agar dalam penegakan hukum kasus terorisme tidak memancing munculnya teroris-teroris baru. Sebab, pelaku teror bisa saja muncul karena marah dan dendam lantaran merasa diperlakukan secara tidak adil.
BACA JUGA: Densus Geledah Kontrakan Terduga Teroris Tangsel
"Supaya tidak menghadirkan teroris baru karena mungkin kemarahan, karena dendam diperlakukan secara tidak adil karena tidak cukup bukti dilakukan penindakan dan ditembak mati. Kegala keprihatinan kita dan keseriusan memberantas terorisme harus berbasis kepada hukum," pungkasnya.(dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Polisi Ganteng Ini Malah Bikin Lalu Lintas Macet
Redaktur : Tim Redaksi