jpnn.com - SLAWI - Setelah tiga pekan ditinggalkan wisatawan karena kekhawatiran ihwal erupsi Gunung Slamet, obyek wisata Guci kembali dipadati pengunjung sejak Sabtu pekan lalu. Jumlah pengunjung berangsur semakin membaik.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Obyek Wisata Guci, Abdul Haris, mengatakan meski jumlah pengunjung tidak seperti bulan-bulan sebelumnya, tapi pada minggu ini sudah mulai normal.
BACA JUGA: Caleg Stres Diajak Karaoke di Ruang Flamboyan
"Kalau minggu lalu, jumlahnya mencapai sekitar 2.700 orang. Sedangkan siang ini (kemarin), sudah ada sekitar 1.000 pengunjung," kata Haris, Senin (31/3).
Meski kemarin puncak liburan, Haris memprediksi jumlah pengunjung hingga sore hanya sekitar 2.500 orang. Khusus hari libur, harga tiket ke pemandian air panas geothermal itu Rp 7.000 untuk orang dewasa dan Rp 6.500 untuk anak-anak. Adapun di hari biasa, harga tiket hanya Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 4.500 untuk anak-anak.
BACA JUGA: Ical Dijemput dengan Mobil Plat Merah jadi Polemik
Haris tak menampik, jumlah pengunjung di Guci menurun drastis setelah status Gunung Slamet naik dari normal menjadi waspada sejak Senin tiga pekan lalu. Kekhawatiran sebagian pengunjung saat itu karena Guci hanya berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Kondisi itu diperparah dengan bombastisnya pemberitaan di sejumlah media tentang erupsi gunung Slamet," sambung Haris.
BACA JUGA: Tiga Orang Sekeluarga Tewas Diberondong
Dampaknya, selama tiga pekan lalu, jumlah pengunjung di Guci menurun sekitar 70 persen sampai 80 persen dibandingkan saat Gunung Slamet masih berstatus normal. Sejak Gunung Slamet berstatus waspada, jumlah pengunjung di Guci pada hari libur tidak sampai 500 orang.
"Jumlah pengunjung waktu itu, hanya sekitar 400 an orang," ujarnya.
Kepercayaan pengunjung ihwal keamanan Guci mulai tumbuh setelah aktivitas Gunung Slamet dinyatakan semakin menurun. “Sejak akhir pekan lalu, sekitar 80 persen penginapan di Guci sudah dipesan pengunjung dari luar kota,” kata Haris.
Memanfaatkan banyaknya pengunjung selama libur Nyepi, UPTD Obyek Wisata Guci gencar bersosialisasi ihwal kondisi Guci. “Suhu air masih stabil, antara 40 sampai 42 derajat celcius. Para pemilik penginapan juga membantu kami untuk melakukan sosialisasi,” ujarnya.
Meski tidak bisa diperkirakan sampai kapan Gunung Slamet berstatus waspada, Haris optimistis retribusi dari Guci mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) 2014 sesuai target, Rp 3,05 miliar. “Karena masyarakat tidak gampang terpengaruh isu yang tidak jelas sumbernya,” ujar Haris.
Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Nurito (35) mengaku sempat khawatir saat keluarganya memilih Guci sebagai tujuan untuk berlibur. “Ternyata tidak seheboh yang diberitakan di televisi,” kata ayah tiga anak itu. (yer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ki Dalang Asep S Sunarya Tutup Usia
Redaktur : Tim Redaksi