jpnn.com, SANAA - Pemberontak Houthi memasukkan sejumlah wilayah sensitif di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) ke dalam daftar target. Mereka bersumpah akan menyerang lokasi-lokasi tersebut jika kedua negara itu terus ikut campur dalam konflik di Yaman.
"Kami menjadikan enam lokasi sensitif di Arab Saudi dan tiga di UEA sebagai target prioritas," kata juru bicara militer Houthi Yahya Sarea dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Drone Houthi Berhasil Lumpuhkan Produksi Minyak Arab Saudi
"Pasukan bersenjata kami akan melawan segala langkah permusuhan yang mengancam pasukan, rakyat dan negara kami," imbuh Sarea, seperti dikutip al-Masirah, stasiun televisi yang dikelola Houthi.
Selama empat tahun terakhir, Arab Saudi dan UEA memimpin koalisi militer Arab melawan pasukan Houthi yang bersekutu dengan Iran.
BACA JUGA: Tokoh Senior Houti Tewas Dihantam Rudal Saudi
Houthi telah berkali-kali melancarkan serangan rudal dan drone terhadap beberapa bandar udara dan fasilitas minyak Arab Saudi di perbatasan. Namun, serangan terbesar terjadi pada 14 September lalu yang menghantam fasilitas milik raksasa minyak Saudi, Aramco.
Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, Amerika Serikat dan Arab Saudi menuding Iran sebagai pelaku sebenarnya. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Houthi Lancarkan Serangan Balik, Arab Saudi: Itu Aksi Terorisme
Redaktur & Reporter : Adil