jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) terus membenahi layanan perhajian. Diantara yang disorot selama ini adalah kinerja pembimbing haji atau kepala rombongan (karom) yang dikirim oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Tahun ini hanya pembimbing haji bersertifikat yang boleh mendampingi jamaah haji di Arab Saudi.
Keluhan terhadap kinerja pembimbing haji diantaranya adalah, mereka kurang memperhatikan kondisi para jamaahnya. Apalagi ketika masa-masa penting, seperti wukuf di padang Arafah atau ketika melempar jumrah.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, kualitas pelayanan atau pendmapingan dari pembimbing haji wajib terstandarisasi dari Sabang sampai Merauke. Dia mengatakan tahun ini mengalokasikan anggaran untuk kegiatan sertifikasi seribu lebih pembimbing haji.
Kegiatan sertifikasi itu tersebar. Seperti di Jakarta, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan. "Unsur-unsur yang disertifikasi terkait kepemipinan, materi haji, pelayanan haji, dan sebagainaya," jelas Anggito usai memberi kuliah tamu di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah kemarin.
BACA JUGA: Telat Bayar Utang Jamkesmas, Kemenkes Salahkan Kemenkeu
Anggito menuturkan tahun lalu kuota sertifikasi pembimbing haji hanya sekitar 300-an orang. Menurutnya dengan semakin banyak pembimbing haji yang disertifikasi, maka pilihannya semakin luas. Selama ini pembimbing haji perannya sangat penting mulai dari tingkat kloter hingga kelompok jamaah haji.
Dia juga meluruskan bahwa pembimbing haji itu merupakan tim yang diterjukan oleh KBIH. Sehingga kuotanya itu masuk kuota umum. Sampai saat ini Kemenag belum menetapkan kuota khusus bagi pembimbing haji yang dikirim oleh KBIH. Sementara itu dari forum pembimbing haji sendiri, meminta ada kuota khusus bagi pembimbing haji.
Selain urusan kuota, Anggito mengatakan status pembimbing haji itu bukan panitia resmi dari Kemenag. Sehingga tidak ada alokasi insentif atau gaji dari pemerintah untuk para pembimbing haji itu.
BACA JUGA: Golkar Menang di Pemilih Pemula
"Mereka itu pegawainya KBIH," kata dia. Termasuk bagi para pembimbing haji yang sudah bersertifikat, Anggito menegaskan tidak ada tunjangan dari pemerintah untuk mereka.
Dalam kesempatan itu Anggito juga mengatakan kerjasama antara Kemenag dengan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Kerjasama yang dijalin itu dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Khusus untuk kerjasama dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Anggito mengatakan akan dipilih 20 mahasiswa tingkat akhir paling berprestasi. Mereka akan dikirim ke Arab Saudi ketika musim haji tiba. "Jadi 20 mahasiswa itu KKN-nya langsung di Arab Saudi. Melayani jamaah haji Indonesia," papar dia. (wan)
BACA JUGA: TKI Indramayu Tembus 16 Ribu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan Majelis Kasus Emir Bertindak Cermat dan Adil
Redaktur : Tim Redaksi