Pembobol ATM Jaringan Bulgaria Juga Beraksi di Bali

Selasa, 19 September 2017 – 07:09 WIB
Kasubdit II Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Iwan Kurniawan menggiring tiga tersangka pembobol ATM asal Bulgaria, kemarin (18/9). Foto: Didit/Lombok Post

jpnn.com, MATARAM - Polisi berhasil mengungkap kasus pembobolan ATM yang melibatkan jaringan warga negara Bulgaria.

Tiga warga negara Bulgaria sudah dibekuk, berinisial VHV, SM, dan MVB. Mereka diduga tidak hanya membobol ATM di wilayah Lombok. Ketiga pria Eropa Timur ini juga disinyalir memiliki jaringan hingga Bali.

BACA JUGA: Pengangguran Bobol ATM Tetangga

Dugaan tersebut muncul setelah tiga hari yang lalu, tepatnya pada Sabtu (16/9), Polda Bali turut menahan WNA asal Bulgaria, berinisial BG dan MBS.

Penangkapan terhadap keduanya dilakukan sebelum Polres Lombok Utara meringkus VHV, SM dan MVB.

BACA JUGA: Pernah Gasak Rp 2 Miliar, Perampok Antarprovinsi Ini Akhirnya Ketangkap

Kasatreskrim Polres Lombok Utara AKP Kadek Metria mengatakan, ketiga pelaku mengaku jika memiliki rekan yang berada di Bali. Hanya saja, hingga saat ini ketiganya belum mengakui apakah Boris dan Marian masuk dalam jaringan mereka.

”Tersangka mengakui kalau ada temannya juga di Bali,” kata Metria, kemarin (18/9).

BACA JUGA: Ibu Ini Kaget tak Ketulungan saat Terima SMS, Ternyata...

Modus pembobolan ATM dengan sindikasi ini, juga berdasarkan pengakuan dari ketiga pelaku. Kata Metria, pelaku yang mereka tangkap bekerja dalam kelompok berisi lima orang, dengan tiga di antaranya berhasil ditangkap polisi. Mengenai dua sisanya, apakah terkait dengan Boris dan Marian, perlu pendalaman lebih lanjut.

”Mereka bekerja dengan lima orang, termasuk tiga yang sudah ditangkap. Tapi untuk yang di Bali, apakah berhubungan, masih kita dalami,” ujarnya.

Ditambahkan Metria, pihaknya telah meminta bantuan Polda NTB untuk menjalin koordinasi dengan Polda Bali. Hanya saja, sejauh ini belum ada jawaban dari Polda Bali terkait hal tersebut.

”Mereka ini sering pulang pergi Bali Lombok juga,” ucapnya.

Metria mengatakan, penyelidikan terhadap ketiga pelaku juga melibatkan Subdit II Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB.

Polisi masih membutuhkan keterangan lebih banyak mengenai modus, motif, lokasi, dan jaringan pembobolan ATM yang dilakukan ketiganya.

”Pelaku tidak kooperatif. Masih banyak yang ditutupi, jadi masih kita kembangkan terus,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BRI Mataram Mohammad Harsono mengatakan, terbongkarnya modus pembobolan ATM melalui skimmer ini berkat kerjasama pihaknya dengan Polres Lombok Utara. ”Kita sudah tahu kalau pelaku akan melakukan pembobolan ATM,” kata Harsono.

Dijelaskannya, tim patroli pengecekan ATM telah mengendus adanya alat skimming yang dipasang ketiga pelaku.

Sedikitnya mereka memasang alat tersebut di 10 ATM berbeda, meliputi wilayah Batulayar, Senggigi, dan Tiga Gili di Lombok Utara. Antara lain, 4 mesin ATM di Gili Trawangan; 2 mesin ATM di Gili Air; serta 1 mesin ATM masing - masing di Kantor BRI Unit Ampenan, Café Metzo, Senggigi, dan Gili Meno

”Belum sempat dibobol, karena tim langsung mengetahui adanya alat skimming dan langsung melepasnya,” beber dia.

Meski demikian, lanjut Harsono, pihaknya tetap menghubungi aparat kepolisian. Tujuannya untuk melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

”Akhirnya mereka berhasil ditangkap tangan oleh polisi,” ujarnya.

Dalam penangkapan yang dilakukan di depan ATM BRI Hotel Villa Ombak, Gili Trawangan, kepolisian mengembangkannya ke tempat mereka menginap di Pemenang KLU.

Dari kamar hotel tersebut, polisi menyita barang bukti dua unit alat skimmer ATM, uang tunai Rp 46.899.000 dan sejumlah dolar Amerika, satu alat pencongkel yang terbuat dari besi, tiga unit telepon genggam, dua dompet, tiga unit tang, satu set kunci elektronik, satu unit laptop, dan 19 ATM duplikat berwarna merah.

Harsono mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan berapa nasabah yang datanya berhasil direkam ketiga pelaku.

”Kita belum tahu pasti jumlahnya. Yang jelas banyak sekali, karena memori yang dipakai itu kapasitasnya mencapai 32 gigabyte. Itu baru di satu alat,” kata dia.

Lebih lanjut, Harsono meminta kepada masyarakat yang dirugikan atas aksi ketiga pelaku, untuk melapor ke BRI Cabang Mataram. Tentunya dengan membawa sejumlah data dan identitas untuk memudahkan melakukan pengecekan.

”Kalau ada nasabah yang dirugikan, datang saja. Nanti akan kita ganti uangnya,” tandas Harsono.

Kasus ini seolah mengulang kasus serupa beberapa bulan lalu. Saat itu polisi juga menahan warga negara asing atas dugaan percobaan pembobolan data nasabah melalui ATM di wilayah Lombok Barat. (dit/r2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ATM Dibobol, Uang Rp 120 Juta Raib


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler