Pembongkaran Bangli Kalimalang Ricuh

Minggu, 22 Desember 2013 – 06:15 WIB

jpnn.com - TAMBUN SELATAN - Ratusan bangunan liar (bangli) di sepanjang Jalan Kalimalang dari perbatasan kota hingga perempatan tol Cibitung, dibongkar paksa Satpol PP, mulai pukul 09.00 hingga 15.00, kemarin. Dalam pembongkaran sempat terjadi kericuhan. Lantaran tidak semua bangunan yang dibongkar, salah satunya bangunan di Hotel Danau Indah yang dimiliki mantan anggota DPRD Sabaranto.

Ketika buldoser menghampiri salah satu bangli, pemilik bangli langsung menghadang. Petugas Satpol PP mencoba menegur untuk meminta ke pinggir. Teguran Satpol PP justru membuat pemilik bangli naik pitam hingga mendorong Satpol PP. Aparat dari militer menghampiri kedua yang bertikai untuk meredam.

BACA JUGA: Minta Pemda DKI Baca Ulang Rekomendasi Komnas HAM

Namun massa dari kubu pemilik bangli telanjur ikut memanas yang berujung pada aksi pelemparan batu ke kaca buldoser hingga pecah. Untungnya, tidak mengenai pengemudi buldoser.

Kasatpol PP Dikdik Jasmedi Astra mengungkapkan, ada 100 bangli yang dibongkar. Hal ini dilakukan karena bangli yang berdiri di lahan negara bakal dibangun jalan dua jalur untuk empat lajur. Pembangunan jalan yang menjadi kewenangan Binamarga Pengairan Sumber Daya Air (BMPSDA) bakal dilaksanakan dari mulai perbatasan Kota Bekasi hingga perbatasan Karawang.

BACA JUGA: Lestarikan Pulau Rambut, Antam Tanam 50 Ribu Pohon Mangrove

"Kalau persoalan ricuh, kami sudah terbiasa mengalaminya. Yang pasti kami sudah melaksanakan protap surat teguran pertama hingga ketiga untuk membongkar bangunannya sendiri. Tetapi mereka masih saja ngotot membangun, terpaksa mesti kami eksekusi," kata mantan kabag umum ini.

Ia mengaku sempat dintervensi salah satu pejabat di Pemkab Bekasi untuk tidak membongkar bangunannya. Namun, Dikdik menegaskan, kalau dirinya sudah menjalani aturan yang benar.

BACA JUGA: Asyik Menelepon, Pria Tewas Tersambar KRL

"Ada salah satu Kabid eselon tiga menelpon saya, agar rumah makan miliknya tidak dibongkar. Tetapi saya bilang maaf tidak bisa, karena sudah instruksi Bupati," beber Dikdik yang masih merahasiakan nama pejabat tersebut.

Ia mengklaim, kalau pihaknya membongkar tanpa ada perbedaan. Namun, ia enggan mengomentari terkait adanya bangli yang masih berada di lahan pengairan.

Dikdik mengungkapkan, personil yang diturunkan untuk pelaksanaan pembongkaran ada 400 personil yang dibantu oleh Sat Pol PP kota Bekasi,TNI, dan anggota Polri.

"Satpol PP Kabupaten Bekasi menurunkan 50 personil, Satpol PP Kota Bekasi 50 personil. Sisanya dari TNI dan Polisi," kata Dikdik kepada Radar Bekasi.

Kata dia, rencananya ada 300 bangli yang bakal dibongkar mulai dari perbatasan Kota Bekasi sampai perbatasan Karawang. Tetapi dilakukan secara dua tahap.

"Sekarang (kemarin) 100 bangli, nanti di 2014 berarti sekitar 200 bangli yang dibongkar," tegasnya.

Di sela-sela pembongkaran, salah satu oknum wartawan yang membawa kartu pers dengan media KPK sempat diseret polisi ke truk polisi hingga dicekik dengan alasan memprovokasi. Oknum wartawan tersebut sempat dipukul anggota Sabhara Polresta Bekasi Kabupaten.

Kasi Penindakan Perda Rama Matandung mengungkapkan, oknum wartawan tersebut sempat menyuruh petugas membongkar bangunan yang tidak dibongkarnya. Lantas, hal itu malah bikin petugas naik pitam.

"Dia (oknum wartawan) itu nyuruh kami balik lagi buat bongkar bangunan yang tidak dibongkar. Dia ngakunya petugas negara juga, ya kesel lah kami," kilahnya. (sam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rutan Tempat Atut Ditahan Sepi Pembesuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler