Pembuang Mayat Abdul Gani Menyerahkan Diri

Selasa, 11 Oktober 2016 – 05:32 WIB
Menyerahkan diri ke kantor polisi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – EY, salah satu buronan kasus pembunuhan terhadap Abdul Gani, kemarin (10/10) menyerahkan diri. 

Dengan demikian, dari empat buronan, sudah tiga yang menyerahkan diri. 

BACA JUGA: Marwah Daud dan Sultan Agung Segera Diperiksa

Peranannya, membantu membuang jenazah Abdul Gani di sungai di Wonogiri, Jateng. 

Dia mendatangi Mapolda Jatim setelah bosan gelisah karena menjadi buruan polisi.

BACA JUGA: Astaga, Pak Jojon Garap Siswi SMK Ini Berkali-kali Usai Karaokean

EY menyerahkan diri siang kemarin (10/10). Dia mendatangi gedung Ditreskrimum Polda Jatim bersama saudaranya sekitar pukul 11.45.

EY dipandu petugas jaga menuju ruang pemeriksaan Subdit Jatanras. Petugas langsung memeriksanya dan menetapkan status penahanan.

BACA JUGA: Anggota Dewan Lagi Nyabu Dalam Video Itu Jalani Tes Urine di BNN Pusat

Kabidhumas Polda Jatim Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, sejak kasus pembunuhan itu terungkap, empat orang pelaku kabur. 

”Yang tiga sudah menyerahkan diri. Tinggal satu lagi belum,” katanya.

Perwira dengan tiga melati di pundak itu mengatakan, dalam pembunuhan Abdul Gani, EY ikut membantu pembuangan mayat di Wonogiri. 

Dia berada di dalam mobil yang di dalamnya ada kotak kontainer berisi jenazah Abdul Gani. 

Dia pula yang ikut mengangkat kontainer plastik itu dan menuangkan isinya ke sungai.

Berbeda dengan kebanyakan, EY bukanlah orang yang termasuk dalam struktur di Padepokan Dimas Kanjeng. 

Dia merupakan orang luar yang sama sekali tidak terlibat dalam padepokan tersebut. 

Dia terlibat dalam pembuangan mayat karena EY merupakan anak kandung dari M yang sudah lebih dulu menyerahkan diri. 

”Keterlibatannya seperti apa, masih didalami. Sekarang (kemarin, Red) masih menjalani pemeriksaan,” ujarnya.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, EY mau menyerahkan diri setelah mengetahui bapaknya melakukan hal yang sama. 

Dia juga meminta bantuan saudaranya di Kediri untuk mengantarkan ke Mapolda Jatim. Akhirnya EY diantar untuk menyerahkan diri.

Dari pemeriksaan sementara terungkap, selama kabur hidup EY tidak tenang. Dia tidak pernah tinggal menetap di satu tempat karena takut ketahuan polisi. 

Dia juga bolak-balik keluar masuk Kediri hanya untuk menghindar dari kejaran polisi. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menyerahkan diri.

Argo menambahkan, dengan penyerahan diri itu, berarti masih ada satu buron lagi yang belum menyerah. 

Menurut dia, polisi masih membuka diri jika tersangka ingin menyerahkan diri. 

”Penyidikan kasus ini masih berjalan. Ada yang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. Tapi ini kan peranannya beda,” jelasnya. (eko)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Beli Kucing Anggora, Uang Rp 10 Juta Malah Raib


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler