Rencana membuka lagi bioskop di Indonesia saat angka kasus positif COVID-19 masih terus naik telah menuai banyak tanggapan.

Rabu lalu (26/08), Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang berkaitan dengan penanganan COVID-19.

BACA JUGA: Warning Bang Saleh untuk Pemerintah setelah 100 Dokter Meninggal Akibat Covid-19

Menurut Wiku masyarakat merasa bahagia ketika menonton film di bioskop.

Perasaan bahagia itu berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar COVID-19, tambahnya.

BACA JUGA: Berita Duka: drg Mutmainnah Prianti Hamid Meninggal Dunia, Masih Muda

"Bahwa bioskop dan sinema memang memiliki karakteristik dan kontribusi penting, terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat karena imunitas masyarakat bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental fisik masyarakat juga ditingkatkan," kata Wiku dalam konferensi pers melalui YouTube BNPB.

Satgas Penanganan COVID-19 kini tengah mempersiapkan pembukaan bioskop dalam waktu dekat dan protokol kesehatannya.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Menkes Yang Terhormat, Cobalah Berbuat Sesuatu, Ini Berbahaya

Sementara itu, menurut data Kawal COVID-19, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia sampai 30 Agustus 2020 adalah 172.053 kasus dengan 'positivity rate' sebesar 13,41 persen, jauh di atas batas WHO yakni 5 persen. Photo: Menurut Wiku, perasaan bahagia ketika menonton bioskop berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19. (Twitter: @BNPB_Indonesia)

  Risiko penularan yang tinggi di dalam ruangan

Meskipun belakangan Wiku berusaha untuk menjelaskan pernyataannya soal nonton bioskop dan kebahagiaan yang berujung peningkatan imunitas, ia telah banyak dikritisi oleh sejumlah pakar, termasuk pakar kesehatan publik dari Universitas Indonesia, Pandu Riono.

Pandu mengingatkan adanya risiko penularan COVID-19 melalui udara di dalam ruangan, termasuk di dalam bioskop. External Link: Twit Pandu Riono

 

Potensi penularan melalui udara ini sebelumnya juga telah diakui oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19, yang merujuk pada penelitian badan kesehatan dunia (WHO).

Penelitian WHO menyebutkan penularan berisiko terjadi di dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk karena 'microdroplet' atau tetesan cairan dari mulut dan hidup dapat melayang dalam waktu yang lama di udara.

"Pengusaha bioskop harus menjamin sirkulasi udara di dalam gedung itu benar-benar ada udara segar 50 persen yang masuk dan sisanya dikeluarkan. Jadi ada sistem sirkulasi udara yang baik," kata Pandu. Photo: Meski belum ada studi yang menguraikan hubungan antara nonton bioskop dan tingkat kebahagiaan seseorang, ada sebuah penelitian yang menjelaskan hubungan antara kebahagiaan dan kesehatan. (Pinterest)

  Hubungan antara kebahagiaan dengan imunitas tubuh

Pandu yang akun Twitter-nya pernah diretas karena sering mengkritik cara penanganan COVID-19 di Indonesia, meragukan juga jika menonton bioskop akan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus corona.

"Tidak ada evidence [bukti] nonton bioskop akan meningkatkan imunitas, belum ada studinya," kata Pandu.

Tapi hubungan kesehatan dan kebahagiaan secara umum pernah dijelaskan dalam sebuah penelitian yang dikeluarkan pada tahun 2017.

Studi tersebut dilakukan oleh Applied Psychology: Health and Well-Being yang meneliti efek dari "kesejahteraan subjektif" atau suatu ukuran bagaimana orang mengevaluasi kehidupan mereka sendiri pada berbagai aspek kesehatan fisik.

Hasilnya mengkonfirmasi jika "hampir tidak diragukan lagi," kebahagiaan benar-benar dapat mempengaruhi kesehatan, kata penulis utama Edward Diener, profesor psikologi sosial di Universitas Utah, Amerika Serikat.

Pertama, orang yang bahagia cenderung lebih memperhatikan diri mereka sendiri dan memilih perilaku yang sehat, seperti berolahraga, makan dengan baik, dan cukup tidur, daripada perilaku yang tidak sehat.

Selain itu, ada pula bukti jika kebahagiaan dapat memiliki efek menguntungkan pada sistem kardiovaskular dan kekebalan tubuh, memengaruhi tingkat hormon dan peradangan, serta mempercepat penyembuhan luka.

Namun yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan masih ada faktor lain yang mempengaruhi kebahagiaan dan kesehatan.

"Menjadi bahagia tentu bukan jaminan bahwa Anda akan sehat dan memang benar beberapa penelitian belum menemukan efeknya," tambah Profesor Diener.

Selain itu, menurut Pandu, tidak semua orang yang menonton film di bioskop akan merasa bahagia, sebab bahagia bisa ditemukan dalam melakukan aktivitas lain yang lebih aman dari resiko tertular virus corona. Mengukur kebahagiaan penduduk Indonesia

Berbicara soal kebahagiaan penduduk Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia sebenarnya pernah mengeluarkan "Indeks Kebahagiaan", yang menghitung kebahagiaan orang Indonesia berdasarkan ukuran Dimensi Kepuasan Hidup, Dimensi Perasaan, dan Dimensi Makna Hidup.

Indikator kebahagiaan bagi warga Indonesia yang dilihat adalah oleh BPS adalah pendidikan, keterampilan, pekerjaan, pendapatan, kondisi rumah, keharmonisan keluarga, dan masih banyak lagi.

Diantara hasilnya adalah penduduk Indonesia paling tidak puas atau tidak bahagia dengan pendapatan (62,99) dan tingkat pendidikan serta keterampilannya (59,90).

Dalam Indeks Kebahagiaan tersebut diketahui Dimensi Kepuasan Hidup paling berpengaruh, yaitu sebesar 34,80 persen, diikuti Dimensi Makna Hidup menyumbang sebesar 34,02 persen dan Dimensi Perasaan berpengaruh 31,18 persen.

Melihat kompleksitas kebahagiaan berdasarkan banyaknya indikator tersebut, menjadi sulit terukur jika menonton di bioskop akan membuat bahagia.

Dalam Dimensi Kepuasan Hidup faktor kesehatan yang justru menjadi ukuran kebahagiaan seseorang. Photo: Dimensi dan indikator yang digunakan dalam menghitung Indeks Kebahagiaan orang Indonesia menunjukkan kompleksitas kebahagiaan yang sulit diukur dari membuka atau menonton di bioskop. (Tempo.Co)

 

Sementara itu di dalam Dimensi Perasaan, ada indikator perasaan senang, riang atau gembira, meski tidak disebutkan apa yang menyebabkan perasaan senang, riang atau gembira tersebut.

Secara umum, Laporan Indeks Kebahagiaan Penduduk Indonesia 2017 mencatat, skor kebahagiaan orang Indonesia adalah 70,69 pada skala 0-100.

Tiga provinsi dengan nilai Indeks Kebahagiaan tertinggi di Indonesia secara berturut-turut adalah Provinsi Maluku Utara (75,68), Maluku (73,77), dan Sulawesi Utara (73,69).

Sementara tiga provinsi yang memiliki Indeks Kebahagiaan terendah adalah Provinsi Papua (67,52), Sumatera Utara (68,41), dan Nusa Tenggara Timur (68,98). Photo: Menurut Wiku, perasaan bahagia ketika menonton bioskop berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh yang bisa memperkecil risiko terpapar Covid-19. (ANTARA)

  Membuka bioskop dengan protokol kesehatan

Setelah bertemu dengan Satgas COVID-19 Nasional, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, beserta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan rencana membuka bioskop dalam waktu dekat.

"Jadi kesimpulan pertemuan tadi, dalam waktu dekat ini kegiatan bioskop di Jakarta kembali dibuka," kata Anies di Gedung BNPB, Jakarta Pusat, Rabu (26/08).

Anies menegaskan pengelola bioskop wajib memenuhi sejumlah syarat protokol kesehatan

Diantara syarat tersebut adalah pengunjung yang diizinkan untuk menonton bioskop berusia 12 sampai 60 tahun, menjual tiket secara online, melakukan pembersihan secara teratur, serta mengatur tempat duduk dengan membatasi satu kursi setiap pengunjung.

Protokol kesehatan ini, kata Anies, akan ditegakkan melalui regulasi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan pengawasan yang ketat.

"Jadi semua harus disiplin mengikuti protokol, kalau tidak diikuti langsung kita lakukan penutupan. Karena Jakarta sejak awal nomor satu adalah kesehatan dan keselamatan," pungkasnya.

Ikuti perkembangan pandemi COVID-19 di Australia hanya di ABC Indonesia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... COVID-19 Makin Ganas, Amerika Serikat di Ambang Rekor Baru

Berita Terkait