MAKASSAR - Sejumlah saksi yang ditemui termasuk rekan-rekan korban yang juga berprofesi sebagai Pak Ogah, menyebutkan bahwa pelaku, Fransius Petrus alias Gulo (30) pertama kali menikam SaldiTidak puas menikam bocah itu, dia kemudian menikam Edi dan seorang ibu yang berjualan di depan M"Tos, Isa serta Mutfaldi, Rabu (14/9)
BACA JUGA: Anggota Dewan Banjar Dipolisikan
Beberapa rekan korban sempat juga akan ditikam, namun cepat melarikan diri.Usai melakukan penikaman sejumlah warga itu, pelaku kemudian melarikan diri ke arah PLTU, sementara sejumlah warga melakukan pengejaran
BACA JUGA: Dua Bocah dan Pensiunan Polisi Tewas Dibantai
Begitu tiba di lampu merah, korban yang satu ini menghentikan mobilnya karena pas lampu merah.Pelaku saat itu terus mendesak korban untuk menjalankan mobilnya
BACA JUGA: Polisi Tangkap Pembunuh Mahasiswa di Kampus Unhalu
"Penumpang di samping saya ditikam di dadanyaOrang tua itu saya tidak tahu dimana sekarang," ujar Jaya.Usai menikam Jaya dan penumpangnya itu, pelaku turun kemudian pindah ke sebuah mobil pick upDi situlah pelaku dilempari batu oleh warga yang melihatnyaPelaku akhirnya tidak bisa berdaya setelah dikeroyok dan dilempari batu oleh warga.
Namun penumpang dimaksud diduga adalah pensiunan polisi yang juga tewas dalam peristiwa ini yakni Syamsu AlamPasalnya menurut Jaya, korban tersebut naik di Blok H-G kompleks BTPNamun lainnya menyebut, Syamsu menjadi korban karena berusaha menyelamatkan bocah yang dibantai pelaku di depan M"Tos.
Informasi lain menyebutkan, Syamsu Alam juga menjadi korban dalam peristiwa ini karena saat kejadian berlangsung, korban yang meninggalkan rumahnya untuk membeli obat itu, berusaha menyelamatkan bocah yang dibantai oleh pelakuSaat itu, korban menumpang pete-pete dan turun begitu melihat ada bocah ditikam pelaku.
Pelaku sendiri berhasil ditangkap polisi dan warga di depan PLTU TelloBahkan sebelum diamankan polisi, pelaku sempat dimassa warga hingga mengakibatkan korban bersimbah darah bahkan dalam kondisi kritis karena kepalanya pecahPelaku saat ini dirawat di RS Bhayangkara Makassar dalam penjagaan ketat aparat kepolisianPelaku sebenarnya sempat dilarikan ke RS Wahidin, namun dilarikan ke Bhayangkara karena dikhawatirkan menjadi sasaran amuk keluarga korban.
Selain menangkap pelaku, warga juga menangkap seorang teman pelaku yang kerap terlihat di depan M"Tos bernama StefanusWarga yang satu ini sempat melarikan diri ke Sungai Tello, namun berhasil ditangkap wargaUntungnya, warga tidak sampai menganiaya teman pelaku ini kendati sempat menelanjanginyaPolisi langsung mengamankan rekan pelaku tersebut.
Sekitar satu jam setelah peristiwa berlangsung, ratusan warga di Jalan Perintis Kemerdekaan tepatnya di depan BTN Hamzi melakukan razia terhadap warga tertentu yang diduga komplotan pelakuDalam razia itu, setidaknya ada dua mobil pete-pete dan satu mobil boks dirusak warga karena sopirnya diduga adalah komplotan pelaku.
Selain merusak mobil, salah seorang warga yang tidak tahu menahu persoalan itu menjadi korbanDia menjadi sasaran amuk warga hanya karena memiliki ciri-ciri yang sama dengan pelakuKorban tersebut diketahui bernama Yulius (20)Dia sempat dilarikan ke RS Wahidin untuk mendapatkan perawatan.
Kapolsekta Tamalate menegaskan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan atas peristiwa ituDia berharap, masyarakat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya penyelidikan kasus ini kepada aparat kepolisian.
Akibat peristiwa pembunuhan ini, kemacetan lalu lintas terjadi sepanjang Jalan perintis Kemerdekaan mulai sekitar Kampus Unhas hingga PLTU TelloKemacetan semakin para begitu warga melakukan razia
Ketua Asosiasi Sopir Pete-pete, Subair yang dimintai keterangannya mengaku tidak terlalu mengenai pelakuKendati kata dia, dia mengatahui kalau pelaku dimaksud sering terlihat di depan M"Tos(sah/zuk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Aceh Simpan Sabu dalam Anus
Redaktur : Tim Redaksi