Pembunuh Istri Itu Menangis, Mengaku Sudah Mualaf

Kamis, 10 Agustus 2017 – 00:56 WIB
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Banjir alias Anjir (23), warga Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalteng, telah membunuh istrinya sendiri, Pitae, 12 April silam.

Kemarin, dia menangis saat ditanya mengenai kronologis kejadian pembunuhan yang dia lakukan.

BACA JUGA: Dua Tamu Misterius Serang Pemilik Rumah hingga Tewas Bermandi Darah

Peristiwa memilukan itu terjadi pada 12 April lalu, sekitar pukul 14.00 WIB di kediamannya, Desa Tumbang Boloi.

Hal itu bermula saat korban berkemas bersama anaknya yang masih berumur 1,5 tahun, ingin meninggalkan rumah.

BACA JUGA: Ternyata Inilah Motif Penggorok Pengendara di Jalan Raya Medan

Melihat itu, Banjir yang ada dalam kamar keluar dan meminta sang istrinya jangan pergi. Namun, korban tetap ngotot ingin pergi ke rumah orang tuanya. Alasannya, ada orang yang ingin membunuh Banjir.

Banjir kemudian mengambil parang yang masih dalam sarung dan mencabutnya. Karena tak bisa mengendalikan diri, dia mengayunkan parang itu dari arah belakang korban hingga korban tewas.

BACA JUGA: Hakim Baca Putusan dengan Suara Pelan, Keluarga Korban Mengamuk

Setelah itu, Banjir mengambil anaknya yang sedang mandi di bak dan membawanya keluar.

Dia kemudian memberitahukan kepada tetangganya kalau dia baru saja menghabisi istrinya. Setelah itu Banjir diamankan petugas.

”Tidak pernah ada masalah. Cuma hari itu saja tiba-tiba dia mau pergi ke rumah ibu. Maksud saya itu, dia tetap di rumah saja," ujar pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh sawit tersebut.

Banjir mengaku ingin meminta maaf kepada keluarga istrinya. Namun, tak ada kesempatan. Keluarganya sendiri juga tidak pernah membesuknya selama ditahan di Polres Kotim.

Dia mengaku masih sayang dengan Pitae. Entah apa yang merasukinya saat itu sehingga parang tajam mengakhiri hidup istrinya.

Pelimpahan tahap II kasus itu disertai dengan barang bukti berupa pakaian istrinya yang berlumuran darah dan pisau yang digunakanya.

”Saya mau bertobat dan ingin minta maaf. Saya sudah jadi muslim dan belajar agama dengan teman-teman di sel," ucapnya. (ang/ign)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Penggorok Pengendara di Jalan Raya Medan Itu Berhasil Diringkus, Ini Fotonya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pembunuhan   mualaf  

Terpopuler