Pembunuh Mahasiswi Dihukum 20 Tahun Penjara, Ayah Korban Ucapkan Kalimat Ini

Jumat, 05 Januari 2024 – 00:00 WIB
Pelaksanaan sidang kasus pembunuhan mahasiswi Ubaya di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (4/1/2024). ANTARA/HO-Edi

jpnn.com, SURABAYA - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memvonis Rochmad Bagus Apriyatna alias Roy, selaku terdakwa dalam kasus pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania dengan hukuman 20 tahun kurungan penjara.

Dalam putusannya, majelis hakim yang diketuai I Ketut Kimiarsa menilai terdakwa terbukti melakukan pembunuhan berencana sebagaimana tertuang dalam fakta persidangan dan juga dari keterangan saksi.

"Mengadili, menyatakan terdakwa Rochmad Bagus Apriyatna alias Roy terbukti secara sah bersalah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan berencana. Membebaskan terdakwa kumulatif kedua. Menjatuhkan hukuman pidana selama 20 tahun penjara," ujarnya.

Vonis ini lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan yang dalam sidang sebelumnya menuntut pidana penjara selama 19 tahun.

BACA JUGA: Pembunuh Sadis Satu Keluarga di Muba Ditangkap

Terdakwa dianggap terbukti melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dalam putusannya, Ketua Majelis Hakim PN Surabaya I Ketut Kimiarsa mengatakan, putusan tersebut berdasarkan keterangan para saksi, bukti, dan fakta persidangan.

Ayah korban Angelina Nathania yakni Bambang menilai putusan tersebut cukup memenuhi rasa keadilan bagi dirinya.

"Dengan putusan ini, kami sebagai pihak keluarga mengucapkan terima kasih pada hakim karena telah memberikan keadilan bagi kami, walaupun putusan itu belum maksimal namun kami bisa menerima karena putusan itu di atas tuntutan JPU," katanya

Sementara pengacara korban Mahendra Suhartono mengatakan keluarga korban menerima putusan tersebut dan menghargai proses peradilan ini dan menghargai putusan majelis hakim.

Pihaknya berharap dengan adanya putusan ini bisa dijadikan upaya preventif dan bisa menimbulkan efek jera agar tidak terjadi lagi pembunuhan baik pada mahasiswa maupun pada masyarakat lainnya.

"Cukup pembunuhan pada Angelina ini yang terakhir di Indonesia," katanya.

Terdakwa membunuh korban karena sakit hati karena korban sempat menghina anak terdakwa yang membuat terdakwa emosi.

BACA JUGA: Suami Pelaku Pembunuhan Disertai Mutilasi Kerap Dihantui Istrinya

Pembunuhan itu dilakukan terdakwa dengan membanting dan mencekik leher korban dengan tali hingga tewas. Selanjutnya, korban dimasukkan ke dalam koper dan meminta adik iparnya untuk mengantar ke wilayah pegunungan di Mojokerto.

Sesampainya di lokasi, terdakwa membuang koper berisi jenazah korban ke jurang. Selain itu, terdakwa juga membuang beberapa barang milik korban dan tali yang digunakan untuk menjerat korban. (antara/jpnn)

BACA JUGA: Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Muba

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Dosa-dosa ET, Terlibat Berbagai Kejahatan Berat, Begitu Sadis


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler